SuaraJabar.id - Suaranya khas, tak kalah sumbang dan fals dari Iwan Fals ketika ia menyuarakan nasib buruh yang tertindas atau petani yang dirampas tanahnya.
Tak sedikit aktivis yang menjadikan lagu Mukti-Mukti sebagai penyemangat ketika mereka mengorganisir rakyat atau berhadapan dengan moncong senapan aparat.
Kini, Mukti-Mukti terbaring sakit di RS Borromeus Bandung.
Sejumlah seniman dan musisi menggelar pun merespon kondisi Mukti-Mukti itu dengan menggelar "Konser Gotong Royong Baladna Mukti-Mukti" dari 3 Oktober sampai dengan 5 Oktober 2021 untuk pengumpulan dana dan doa bagi Mukti-Mukti.
Stage Manager Konser Gotong Royong Baladna Mukti-Mukti, Mat Don, mengatakan dalam acara itu juga diadakan lelang berupa lukisan, gitar "gedebog" pisang, dan batu akik.
"Kawan-kawan, untuk Konser Gotong Royong Baladna Mukti-Mukti, baru terjual gitar gedebog pisang. Masih banyak kekurangan untuk keperluan kesembuhan Mukti-Mukti," kata Matdon, dikutip dari Antara, Senin (4/9/2021).
Konser tersebut digelar dari pukul 15.30-17.30 WIB secara offline dan online disiarluaskan melalui Kitsch TV.
Musisi dan seniman yang tampil dalam konser tersebut adalah Ferry Curtis, Ary Juliant, Trino Yuwono, RO, Liar JAF, dan Bara, Sakti Curtis, Amy Kurniawan, Iman Soleh, Panji Sakti, serta Ganjar Noor.
Bagi yang hendak donasi bisa melalui BCA 7773027805 - Mandiri 1300011011411 a.n. Reita Ariyanti
Baca Juga: Geruduk Bandung, Sleman Fans Bakar Flare di Sidolig
"Semoga rekan-rekan ada yang tergerak. Sekadar menyumbang sedikit saja rezekinya," katanya.
Sementara itu, musisi folk song yang tinggal di Pulau Lombok Ary Juliyant mengajak untuk turut mendukung dalam pentas untuk Mukti-Mukti yang saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
Mukti-Mukti merupakan penyanyi balada yang tema karyanya bervariasi dari mengangkat kaum marginal atau perlawanan sampai cinta. Lagu-lagu Mukti-Mukti juga sangat lekat dengan kalangan aktivis kampus.
Tak perlu hiruk pikuk penonton yang penuh sesak, Mukti-Mukti tetap menyampaikan pesan melalui lagunya dari segelintir penonton sampai belasan penonton saja.
Kekonsistenan Mukti-Mukti menjadi pemicu semangat kalangan aktivis kampus di Kota Bandung era 1990-an.
Tembang yang terkenal kalangan aktivis, yakni, "Menitip Mati", "Aku Hanya Ingin", dan "Surat Kepada D".
Berita Terkait
-
Thom Haye Wajib Tahu Alasan Persib Bandung Keok dari Lion City Sailors Versi Bojan Hodak
-
Persib Diisukan Gaet 3 Pemain Timnas Indonesia untuk 2026, Ini Daftar Namanya
-
Mengintip Rumah Setya Novanto di Kupang yang Dilelang KPK, Harganya Miliaran!
-
Kecewa dengan Pemain Pengganti, Bojan Hodak Isyaratkan Melepas Beberapa Pemainnya
-
Bojan Hodak Soroti Lini Pertahanan Persib Setelah Dikalahkan Lion City Sailors
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
Terkini
-
Dana Atlet Disabilitas Ditilep Rp7 Miliar Buat Nyaleg dan Beli Mobil, Polisi Bekuk 2 Pejabat Bekasi
-
Wajah Baru Karawang! Bupati Aep Sapu Bersih Bangunan Liar di Interchange Tol Demi Gaet Investor
-
Sambut Tahun Baru 2026, Bigland Bogor Hotel Gelar Survival Land
-
KA Jaka Lalana Rute Jakarta-Cianjur Resmi Beroperasi 14 Desember: Cek Jadwal dan Rutenya!
-
Jalur KA Jaka Lalana Jakarta-Cianjur Segera Dibuka, Bupati: Siap-Siap Ekonomi Meroket