SuaraJabar.id - Kabupaten Cianjur kembali menyandang status pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM Level 3 setelah sebelumnya berada di PPKM Level 2 selama beberapa pekan.
Kenaikan levek PPKM di Cianjur disebabkan oleh cakupan vaksinasi COVID-19 di daerah itu yang masih tergolong rendah.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, level kewaspadaan di daerahnya sempat nyaris turun ke level 1.
"Pencapaian vaksinasi yang masih rendah menjadi penyebab naiknya level PPKM," kata Herman Suherman di Cianjur, Selasa (5/10/2021) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Gunung Bromo Ditutup Total Mulai 5 Oktober Akibat PPKM Level 3
Vaksinasi COVID-19 baru mencakup 421.812 orang atau sekitar 22 persen dari total 1,9 juta warga yang menjadi sasaran vaksinasi di Kabupaten Cianjur.
Angka cakupan itu masih jauh lebih rendah dari target cakupan vaksinasi COVID-19 minimal 50 persen yang ditetapkan pemerintah pusat bagi daerah pelaksana PPKM.
Kendati demikian, angka penularan virus corona di wilayah Cianjur menurut Bupati sudah sangat rendah.
Menurut data pemerintah, jumlah akumulatif kasus penularan COVID-19 di Cianjur sejak awal pandemi sampai sekarang sebanyak 10.836 kasus dengan jumlah penderita yang sudah sembuh sebanyak 10.610 orang dan pasien yang meninggal dunia sebanyak 201 orang.
Penderita COVID-19 yang masih menjalani karantina tercatat tinggal 25 orang. Fasilitas isolasi terpusat yang disiapkan pemerintah untuk penderita infeksi virus corona di Cianjur juga sudah kosong.
Baca Juga: Walkot Bobby Nasution Sebut Vaksinasi Jemput Bola Mudahkan Masyarakat
Bupati berharap pemerintah pusat dalam melakukan penilaian untuk menetapkan status PPKM mempertimbangkan kendala yang dihadapi daerah dalam meningkatkan cakupan vaksinasi COVID-19.
"Kami berharap ada keringanan dari pusat terkait indikator vaksin, karena daerah hanya menjalankan, sedangkan stok vaksin dari pusat tidak maksimal, sehingga kami cukup kesulitan untuk mengejar target. Kasihan masyarakat kalau pembatasan kembali diperketat," katanya.
"Kami meminta pemerintah pusat dapat memberikan pertimbangan, karena untuk mengejar vaksinasi maksimal seharusnya didukung dengan ketersediaan stok vaksin untuk daerah. Kalau melihat dari optimalisasi penanganan, seharusnya Cianjur sudah di Level 1," ia menambahkan.
Berita Terkait
-
Jalur Puncak II Lumpuh Sehari Akibat Longsor, Kini Sudah Bisa Dilalui Dua Arah
-
Jangan Lewatkan! Ini Dia Cara Punya Rumah Subsidi dengan Cicilan Ringan Banget
-
Jalur Selatan Cianjur Lumpuh Akibat Pohon Raksasa Tumbang, Evakuasi Hingga Dini Hari
-
Pecah! 10 Kecamatan di Cianjur Akan Bentuk Kabupaten Baru, Cek Daftarnya di Sini
-
Singgung soal Konspirasi Anti-Vaksin, Menkes: Cacar hingga Covid Hilang karena Vaksinasi
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
Akal Bulus Oknum Debt Collector Jebak Petugas Damkar Bantu Tagih Utang Pinjol
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
Terkini
-
Mau Saldo DANA Gratis Rp500 Ribu? Simak Cara dan Rahasia untuk Mengklaimnya!
-
Nekat Terobos Banjir di Deltamas, Puluhan Motor dan Mobil Kandas, Arus Lalu Lintas Macet Parah
-
Solusi Cepat Saat Listrik Padam! Bayar Tagihan Pakai DANA Kaget, Ada Link Saldo Gratis Hari Ini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat