SuaraJabar.id - Tim bola voli putri Jawa Barat menaklukan DKI Jakarta di pertandingan perdana babak empat besar Pekan Olahraga Nasional atau PON XX Papua yang berlangsung di GOR Koya Koso, Jayapura, Rabu (6/10/2021).
Dengan hasil ini, tim bola voli Jabar membuka peluang mempertahankan medali emas.
Wilda Nurfadhilah dan kawan-kawan menang tiga set langsung dengan skor 25-21, 25-18 dan 25-16.
Set awal berjalan sangat ketat dan terjadi kejar-mengejar dengan selisih hanya satu angka. Saat mencapai 14-14, Jabar menemukan bentuk permainannya dan mengungguli DKI dengan skor 17-14.
Tapi, kembali DKI mendekat hingga 22-20, yang kemudian pelatih DKI Jakarta Muhammad Ansori meminta time out.
Setelah rehat sejenak menerima arahan pelatih, tim Ibu Kota tetap belum mampu mengimbangi serangan Jabar dan hanya menambah satu poin, sedangkan Jabar sanggup menutup set awal di angka 25-21.
Jabar yang berstatus juara grup di babak penyisihan juga tidak menemui kendala pada set kedua dan ketiga.
Anak asuh Risco Herlambang itu menekan pertahanan DKI Jakarta hingga mampu menang dengan skor sama-sama meyakinkan 25-18 dan 25-16.
Di dua set terakhir, spike-spike keras dari pemain Jabar kesulitan diblok oleh anak-anak DKI. Pertandingan diakhiri spike Wintang Dyah Kumala yang sebenarnya bisa diantisipasi, namun bola justru jauh keluar lapangan.
Baca Juga: Rekap Hasil Bulutangkis PON Papua, Rabu 6 Oktober
Pelatih bola voli putri Jabar Risco Herlambang mengakui timnya ditarget mempertahankan medali emas pada PON XX Papua kali ini.
Dengan materi pemain yang mayoritas berkualitas dan berkelas nasional, Risco merasa optimistis target tersebut tidak susah diraih.
"Pemprov dan KONI Jabar menargetkan begitu. Kami akan terus berusaha dan menampilkan permainan terbaik," kata Risco, mantan pebola voli nasional itu dikutip dari Antara.
Tim bola voli putri Jabar pada PON XIX tahun 2016 berhasil meraih medali emas setelah di partai final mengandaskan ambisi Jawa Timur yang sejak PON tahun 2004 belum pernah lagi menggondol emas.
Tag
Berita Terkait
-
Heboh! Dedi Mulyadi Dikritik Lapangan Kerja, Balas dengan Sindiran Matematika Warga Jabar
-
DPRD DKI Jakarta Prioritaskan Revisi Perda Pelestarian Budaya Betawi
-
Jakarta Aman Pasca Gempa Bekasi: Ini Kata Gubernur Pramono Anung
-
Namanya Dicatut untuk Pungli di Cianjur, Dedi MulyadiGeram:Jangan Eksploitasi Warga!
-
Solusi Gubernur Pramono Atasi Macet TB Simatupang: Tutup Tol JORR Tiap Sore, Efektifkah?
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
IHR-Merdeka Cup 2025, Penonton Bakal Nikmati Kejuaraan Berkuda di Track Tepi Pantai Pangandaran
-
Dari Kurir Jadi Juragan! Dua Warga Bandung Raup Omzet Ratusan Juta
-
KRL Lumpuh Total Dihantam Gempa Bekasi: 5 Fakta Menegangkan di Balik Normalisasi Cepat
-
Cerita di Balik Layar Pemulihan KRL Usai Gempa Bekasi: Hujan Deras Tak Hentikan Kami
-
Warisan Proyek Mangkrak di Meja Dedi Mulyadi, Sanggupkah Akhiri Kutukan 10 Tahun TPPAS Lulut Nambo?