SuaraJabar.id - Beberapa organisasi buruh, tani dan nelayan menyatakan diri bergabung dengan Partai Buruh yang dideklarasikan di Jakarta pada Selasa (5/10/2021).
Salah satu organisasi rakyat yang menyatakan bergabung dengan Partai Buruh adalah Serikat Petani Indonesia (SPI).
Ketua Dewan Pengurus Cabang atau DPC SPI Sukabumi Rozak Daud mengatakan, partai politik menjadi salah satu alat perjuangan rakyat.
"Secara prinsip memang organisasi rakyat seperti buruh, tani, dan nelayan, perlu saluran politik melalui partai untuk alat perjuagan," kata Rozak kepada Sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Harga Sayur Mayur di Cianjur Turun Drastis, Petani Gigit Jari
Rozak menjelaskan dalam kongres Partai Buruh tersebut, SPI menjadi bagian dari organisasi rakyat.
Rozak berharap Partai Buruh dapat menjadi alat perjuangan politik kelompok gerakan rakyat. Sebab, menurut aturan, partai politik menjadi media untuk menentukan pemimpin.
Sehingga ia menilai keberadaan partai menjadi penting untuk meningkatkan posisi rakyat, khususnya elemen pekerja.
"Karena selama ini gerakan rakyat dibutuhkan saat pemilu saja oleh partai yang dibentuk oleh elit. Beda dengan Partai Buruh yang dibangun langsung oleh rakyat melalui gerakan rakyat," ujar dia.
Untuk di Sukabumi, Rozak mengatakan belum ada langkah untuk merespons hasil kongres. Namun ia menuturkan, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat atau DPP SPI diamanahkan menjadi Ketua Majelis Partai Buruh.
Baca Juga: Ingin Kembalikan Kejayaan, DPPKP Dampingi Warga Sendangsari Tanam Bawang Merah
"Dari sekian gerakan rakyat yang tergabung dalam Partai Buruh, mayoritas organisasi pekerja. Perlu ada konsolidasi terlebih dahulu dengan kawan-kawan serikat pekerja," ujarnya.
Berita Terkait
-
Solusi Anti-Mainstream Prabowo: Burung Hantu Jadi Andalan Berantas Hama Tikus di Sawah
-
Said Iqbal Imbau DPR dan Pemerintah Bentuk Satgas PHK, Antisipasi Badai PHK Buruh Imbas Tarif Trump
-
KSPI Sebut Badai PHK Gelombang kedua Berpotensi Terjadi, 50 Ribu Buruh Terancam
-
Perang Tarif AS Dimulai, Indonesia Terancam Jadi Tempat Sampah Produk Impor?
-
Nyalakan Sirine Darurat, Sopir Ambulans Bukan Bawa Pasien Tapi Warga yang Ingin Wisata ke Sukabumi
Tag
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?