SuaraJabar.id - Harga sayur mayur di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Cianjur terpantau mengalami penurunan.
Kepala Bidang Perdagangan Diskoperindag Cianjur, Nana Rukmana mengatakan, penurunan harga sayur mayur disebabkan pasokan yang melimpah dan tingkat pemakaian yang menurun.
Ia, menjelaskan penurunan harga sayur mayur berbagai jenis juga berimbas terhadap petani yang terpaksa harus menjual murah hasil panen agar tidak merugi.
"Contohnya harga sayuran jenis brokoli di pasaran turun hingga Rp 3.000 per kilogram yang biasa dijual ditingkat petani hingga Rp 10.000 per kilogram " jelasnya dikutip dari Antara, Rabu (6/10/2021).
Baca Juga: Begini Peran Anggota DPRD Indramayu dalam Kasus Tewasnya Dua Petani
Pihaknya juga mencatat sejumlah sayur mayur jenis daun-daunan, mengalami penurunan hingga Rp 2.000 per kilogram, seperti bayam, kangkung, bawang daung dan seledri. Namun, hanya wortel dan brokoli yang mengalami penurunan lebih dari Rp 5.000.
Salah seorang petani di Kecamatan Cipanas, Busyoru (35), mengatakan murahnya harga sayur mayur sejak sepekan terakhir membuat petani merugi dan menjual hasil panen dengan harga murah, seperti selada air yang dijual Rp 500 per kilogram.
"Sebelumnya selada air masih bisa dijual Rp 5.000 per kilogram, namun hasil panen melimpah membuat harga jatuh, ditambah kebutuhan pasar yang berkurang, sehingga beberapa jenis sayur mayur mengalami penurunan harga," katanya.
Ia mengharapkan harga sayur mayur kembali normal dan bibit-bibit sayuran maupun pupuk atau obat hama lebih murah, sehingga perekonomian tetap lancar dan petani terus bersemangat untuk membangun pertanian dengan maksimal.
Sementara itu, pedagang sayur di Pasar Induk Cianjur, Sumarni (34) mengatakan, penurunan harga sayur mayur yang sangat mencolok terjadi untuk sayuran jenis brokoli yang sudah terjadi sejak beberapa pekan terakhir.
Baca Juga: Lahan Pertanian di Lembang Semakin Menyusut Gara-gara Bisnis Pariwista
"Normalnya harga brokoli Rp 10.000 per kilogram tapi sekarang hanya Rp5.000 per kilogram, kalau beli dari petani hanya Rp 3.000 per kilogram. Turunnya harga cukup jauh karena sepinya pembeli," katanya.
Berita Terkait
-
6 Fakta Petani Milenial Dapat Gaji Rp10 Juta
-
Deflasi dan PHK: Jeritan Pedagang Pasar Johar Baru, Tukang Bajaj Pun Ikut Merana
-
5 Tips Belanja ke Pasar Tradisional: Nikita Willy dan Winona Harus Tahu!
-
Petani Tembakau Ngadu ke #LaporMasWapres Terkait Rancangan Permenkes
-
Adu Pendidikan Melody vs Raffi Ahmad, Siapa Lebih Cocok Jadi Ikon Petani Milenial?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
Tangan Kanan Bongkar Shin Tae-yong Punya Kendala di Timnas Indonesia: Ada yang Ngomong...
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
Terkini
-
Sikap Politik PWNU di Pilkada Jabar: Gubernur Terpilih Wajib Kuatkan Persatuan Umat
-
Dapat Bonus Logam Mulia 1 Gram, Yuk Ikuti KPR BRI Property Expo 2024
-
Apakah Samsung A35 Tahan Air dan Spesifikasinya
-
Transformasi Digital BRIAPI Sukses Membawa BRI Raih Pengakuan Global
-
Local Media Community 2024 Roadshow Class Tasikmalaya: Media Lokal Perlu Diversifikasi Sumber Pendapatan