SuaraJabar.id - Lahan pertanian di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) terus menyusut. Alih fungsi lahan dari pertanian menjadi bisnis komersil seperti tempat wisata, penginapan dan sebagainya disebut jadi penyebabnya.
Berdasarkan data Balai Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Lembang, tahun 2009 luas lahan pertanian yang ada sekitar 13 ribu hektare, 10 tahun kemudian menyusut jadi 9.767 hektare tetapi untuk lahan produktif cuma sekitar 3.800-an hektare.
"Lahan mutlak milik masyarakat itu 9.767 hektare, tetapi lahan produktif kurang dari itu. Kalau ditambah dengan lahan perkebunan milik PTPN dan Perhutani pasti lebih dari itu," ungkap Penyuluh Balai BP3K Lembang, W. Darwin pada Rabu (6/10/2021).
Darwin mengatakan, menyusutnya lahan pertanian di Lembang dikarenakan letak geografis alam dan lingkungannya sangat mendukung dalam pengembangan peternakan, pertanian, tanaman dan holtikultura. Bukan itu saja, keindahan alamnya juga layak dijadikan tujuan wisata.
Baca Juga: Dorong Sektor Pertanian, Pemerintah Realisasikan Irigasi Perpipaan bagi Petani di Sorong
Alih fungsi lahan pertanian demi kepentingan pariwisata cukup mencolok terjadi di Desa Cibodas.
Berdirinya salah satu objek wisata terkenal di sana menyebabkan para petani menjual lahannya dan beralih profesi sebagai pekerja di bidang lainnya.
Salah satunya The Lodge Maribaya. Dikatakan Darwin, dulunya tempat itu adalah lahan pertanian yang luas.
Dengan makin banyak pengunjung yang datang, kemudian pengelola tempat wisata menambah lahan untuk dijadikan tempat parkir kendaraan wisatawan.
"Paling luas lahan wisatanya sekitar 1 hektare, tapi tempat parkirnya lebih luas, padahal 10 tahun lalu, disana masih kebun masyarakat. Memang dulu itu lahan pertanian dan perkebunan Lembang masih luas soalnya belum ada The Lodge, Floating Market, tempat wisata di Cikole juga belum ada," jelasnya.
Terpisah, Camat Lembang, Herman Permadi mengklaim, lahan pertanian di wilayahnya masih aman.
Baca Juga: Anggota DPRD Indramayu dari Partai Demokrat Jadi Tersangka Kasus Terbunuhnya 2 Petani
Dari total wilayah Lembang seluas 95,56 km persegi atau 9.596 hektare, hanya sekitar 10 persen yang sudah dibangun menjadi tempat komersil.
Berita Terkait
-
Penyerapan Gabah Petani Mencapai 725.000 Ton Setara Beras: Rekor Tertinggi Bulog 10 Tahun Terakhir
-
Serapan BULOG Naik 2.000 Persen, Hensa: Memang Dingin Tangan Mentan Amran
-
Berkaca dari Menteri Pariwisata, Pentingkah Pejabat Publik Kuasai Public Speaking?
-
Polri Garap Jagung 1,7 Juta Hektare: Misi Mulia atau Salah Urus?
-
Apa Pekerjaan Widi Wardhana Sebelum Jadi Menpar? Kualitas Public Speaking Ramai Disorot
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Link Live Streaming AC Milan vs Inter Milan: Duel Panas Derby Della Madonnina
-
FULL TIME! Yuran Fernandes Pahlawan, PSM Makassar Kalahkan CAHN FC
-
Libur Lebaran, Polresta Solo Siagakan Pengamanan di Solo Safari
-
Dipermak Nottingham Forest, Statistik Ruben Amorim Bersama MU Memprihatinkan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
Terkini
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?
-
Gubernur Dedi Mulyadi Libatkan Pakar, Evaluasi Besar-besaran Kegiatan Ekonomi di Pegunungan Jabar
-
Menjelang Lebaran, Wamen BUMN Pastikan Kesiapan Stok Uang