Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 12:36 WIB
Ilustrasi ambulans. [Suara.com/Ema Rohimah]

SuaraJabar.id - Aksi dugaan penganiayaan terhadap warga yang bertugas menjaga pos penyekatan perbaikan jalan terekam kamera kemudian menyebar dan menjadi viral di media sosial Facebook dan pesan berantai WhatsApp.

Dari video berdurasi 2 menit 50 detik, terlihat sejumlah orang turun dari mobil ambulans dan menyerang warga yang saat itu tengah berjaga di pos penyekatan. Salah seorang warga terlihat dikeroyok dan dipukuli.

Berdasarkan hasil penelusuran, aksi dugaan penganiayaan itu terjadi di Jalan Raya Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tetapnya di depan SPBU Manapa, pada Rabu (6/10/2021) malam.

Sedangkan ambulans yang pakai merupakan milik Desa Batulayang, Kecamatan Cililin.

Baca Juga: Atlet Peraih Emas Dijemput Mobil Pikap, Warganet Miris

Meski begitu, pemakaian kendaraan ambulans dalam kejadian tersebut tidak direncanakan. Pasalnya, penumpang itu sebelumnya minta bantuan kepada sopir untuk diantar ke RSUD Cililin.

Tangkapam layar aksi penyerangan petugas pos penyekatan jalan oleh penumpang ambulans di Bandung Bafara. [Istimewa]

Ketika dikonfirmasi, sopir Ambulans Desa Batulayang, Dani Setiawan (33) menceritakan kejadian sebenarnya. Ketika itu ia hendak mengirim surat SKTM ke salah satu warga Desa Pataruman. Kemudian ia pulang tanpa membawa pasien.

"Masuk lokasi Sasak Bubur di mana ada penyekatan, tiba-tiba datang seseorang minta bantuan untuk membawa rekannya ke rumah sakit Cililin karena mengalami luka di bagian kepala," ungkap Dani pada Jumat (8/10/2021).

Dani tak pikir panjang untuk tancap gas ke RSUD Cililin. Ia hanya menduga bahwa orang yang terluka itu korban kecelakaan lalu lintas.

"Saya naikkan orang yang luka itu ke ambulan, waktu itu terlihat rekannya sebanyak 6 orang ikut mendampingi termasuk dua kendaraan roda dua. Mungkin supaya cepat diperjalanan," kata Dani.

Baca Juga: Viral Wanita Tak Tahu Malu Lakukan Ini saat Ziarah Makam, Ibunya Langsung Syok

Kemudian dalam perjalanan, Orang-orang yang naik di ambulan yang dibawanya meminta untuk berhenti di depan SPBU Manapa.

Ia tak tahu bahwa mereka hendak menyerang warga di tempat itu. Dani mengira kendaraan berhenti untuk menjemput keluarga orang yang sedang terluka.

"Saya kira mau menjemput keluarga, ternyata mau serang. Saya mau menghindar dan kabur, tapi tidak bisa karena dihadang motor di depan. Beres dari situ naik lagi ke ambulan, saya antar mereka langsung ke Polsek Cililin," jelasnya.

Dani mengaku menyesal akibat kejadian itu ada anggapan bahwa ambulans dipakai untuk perkelahian dan menyerang warga.

Padahal, malam itu justru niatnya adalah membantu warga yang terluka. Guna meluruskan kejadian ini, Ia juga telah memberi keterangan kepada aparat kepolisian.

"Mobil ambulans disangka menyerang warga yang ngencleng, padahal gak seperti itu mau apa saya sebagai petugas kemanusiaan menyerang masyarakat. Justru saya bantu orang yang dalam perkiraan saya korban lakalantas," pungkasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More