Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Jum'at, 08 Oktober 2021 | 12:44 WIB
Rumah Adat Jawa Barat, Badak Heuay. [Dekoruma]

SuaraJabar.id - Keunikan rumah adat Jawa Barat. Ragam budaya Tanah Air bisa dilihat dari berbagai hal, salah satunya rumah adat.

Di Jawa Barat, ada dua rumah adat unik yang menggunakan nama hewan, yakni Tagog Anjing dan Badak Heuay.

Tagog Anjing dan Badak Heuay merupakan dua dari sekian banyak rumah adat Jawa Barat. Selain itu, masih ada Jolopong, Parahu Kumureb, Julang Ngapak, Capit Gunting, Jubleg Nangku, Buka Palayu hingga Buka Pongpok.

Rumah-rumah adat itu umumnya sangat lekat dengan unsur bambu. Bambu utuh atau bambu yang dibelah menjadi dua digunakan sebagai lantai.

Baca Juga: 4 Tips Mudah Cara Daftar Shopee Food, Perhatikan Syarat dan Ketentuan

Anyaman bambu turut digunakan sebagai dinding. Kerangka plafon serta rangka utama pun menggunakan bambu.

Berbagai bentuk rumah adat tersebut masih banyak ditemui di Jawa Barat, meski perkembangan zaman mengarah ke modernisasi. Dalam satu wilayah atau daerah, biasanya akan dominan pada satu rumah adat.

Rumah Adat Jawa Barat, Tagog Anjing. [Dekoruma]

Badak Hueay banyak dijumpai di Sukabumi. Sementara untuk Tagog Anjing masih banyak digunakan masyarakat Garut.

Dalam artikel ini, kita akan membahas keunikan dari dua rumah adat Jawa Barat ini.

1. Badak Heuay

Baca Juga: Jarang Diketahui, Daftar Suku Jawa Barat di Indonesia

Dalam bahasa Indonesia, Badak Heuay memiliki arti Badak Menguap. Penamaan ini tak lepas dari bentuk rumah, utamanya atap, yang menyerupai badak yang sedang menguap.

Atap dari rumah Badak Heuay terdiri dari atap besar yang berada di bagian belakang, serta atap kecil yang memayungi bagian depan. Penyangga atap bagian belakang, terlihat memanjang, melewati batang suhunan atau rambut.

Keunikan itulah yang menjadi ciri khas rumah adat Badak Heuay, sekaligus membedakan dengan rumah adat Tagog Anjing. Bangunan berkonsep rumah panggung ini sampai sekarang masih eksis di Jawa Barat.

Desain dari rumah adat Badak Heuay juga kerap dijadikan inspirasi hunian yang sudah mengarah ke modernisasi. Konsep atap belakang yang menjorok ke atas, sangat unik dan tak lekang dimakan zaman.

Rumah Adat Jawa Barat, Badak Heuay. [Ekspektasia]

Rumah adat Badak Heuay kerap ditemui di Sukabumi dan beberapa tempat wisata di Jawa Barat. Miniatur dari rumah Badak Heuay juga banyak dijual di pusat cenderamata khas suku Sunda.

2. Tagog Anjing

Tagog merupakan bahasa Sunda, yang memiliki arti duduk. Rumah adat Jawa Barat ini dinamakan Tagog Anjing karena bentuk atapnya yang sekilas mirip anjing yang sedang duduk.

Bila dilihat secara utuh, rumah adat Tagog Anjing ini mirip dengan Badak Heuay. Rumah ini terdiri dari atap besar pada bagian belakang serta atap kecil, sebagai peneduh, pada bagian depan.

Tiang penyangga bagian depan juga lebih panjang dari tiang bagian belakang, seperti halnya Badak Heuay. Perbedaannya terletak pada atap belakang yang menyambung pada bagian depan.

Atap besar dan atap kecil ini menyambung membentuk segitiga. Sementara rumah adat Badak Heuay, atap belakang melewati batang suhunan. Atap yang membentuk segitiga ini biasa disebut dengan istilah Sorondoy. Atap bagian depan menjadi peneduh teras rumah.

Rumah Adat Jawa Barat, Tagog Anjing. [Ekspektasia]

Rumah Adat Tagog Anjing banyak ditemui di wilayah Garut atau beberapa tempat wisata di Jawa Barat. Rumah-rumah yang jadi peristirahatan para wisatawan banyak menggunakan konsep rumah adat Tagog Anjing.

Kontributor : Lukman Hakim

Load More