SuaraJabar.id - Endik Sopandi (44) akhirnya bisa pulang ke rumahnya di Kampung Gamlok, RT 06/07, Desa Cikole, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ia terdampar di Malaysia setelah tertipu janji manis agen penyalur tenaga kerja yang memberangkatkannya.
Endik sampai ke rumahnya pada Senin (11/10/2021) sore dan disambut tangis harus oleh istri dan kedua anaknya.
Sudah sekitar 7 tahun mereka tidak bertemu setelah Endik berangkat ke Negeri Jiran menjadi pekerja migran.
"Alhamdulillah saya bisa balik lagi ke sini. Terima kasih untuk semuanya. Alhamdulillah bisa kumpul lagi sama keluarga," tutur Endik di kediamannya.
Endik dipulangkan atas kerja sama Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2Ml) dan Konsultat Jenderal Republik Indonesia di Johor Bahru, Malayasia.
Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berangkat secara unprosedural alias ilegal itu dipulangkan pada 21 September 2021 dari Malayasia ke Batam. Sebab terkonfirmasi positif Covid-19, Endik pun menjalani isolasi selama 10 hari di Malayasia.
Setelah dinyatakan negatif, Endik akhrinya melanjutkan kepulangannya menuju Lembang, Bandung Barat. Ia terlebih dahulu transit di Surabaya hingga akhirnya tiba di Bandara Husein Sastranegara pada Senin (11/10/2021) dan langsung menuju kediamannya.
"Saya mau istirahat dulu, udah lama tidak ketemu keluarga," ucap Endik.
Nasibnya Terkatung-katung di Malayasia
Baca Juga: Taliban Bisa Belajar dari Indonesia, Ini Ulasan Dosen Malaysia Tentang Sekolah Perempuan
Endik mulai bekerja di Malayasia beberapa tahun lalu. Ia berangkat secara ilegal melalui agen dan harus membayar sebesar 38 ribu ringgit atau sekitar 12 juta kepada sebuah agen dan iming-iming gaji yang cukup besar.
Endik pun diberangkatkan dengan wilayah tujuan Langkawi, Malayasia. Di sana, ia bekerja sebagai sopir di salah satu usaha pencucian kendaraan. Endik hanya bertahan 1,5 tahun lantaran tak betah dengan pekerjaannya.
"Lalu melarikan dari pekerjaan di Langkawi karena enggak tahan. Bekerja hanya dikasih makan sehari sekali. Itu juga hanya bihun, bukan nasi. Terus gaji lebih kecil dari perjanjian," ungkap Endik.
Tanpa arah dan tujuan di negeri orang, Endik terus berjalan. Bertanya sana sini ia kemudian diarahkan ke daerah Johor Baru yang tak lain merupakan lokasi keberadaan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Dalam hatinya, Endik ingin melaporkan nasib pahit yang dialaminya. Namun ia tak berani. Meski begitu, ia memutuskan menginap selama di Johor Baru.
"Lalu ketemu orang dari Jawa yang kerja di perkebunan kelapa sawit Pahang akhirnya saya diajak dan ikut kerja di sana," sebut Endik.
Berita Terkait
-
Imanol Machuca, Timnas Malaysia dan 17 Menit yang Membuat Karier Sepak Bolanya Sengsara
-
Dear Malaysia, Sudah Terima Saja Sanksi dari FIFA, Tak Usah Lagi Ajukan Banding ke CAS
-
Satu Per Satu Borok 7 Pemain Abal-abal Malaysia Terkuak! Imanol Machuca Terbukti Berbohong
-
FAM Bikin Karier Pemain Hancur! Rodrigo Holgado Terancam Diputus Kontrak Tanpa Dibayar
-
Timnas Malaysia Menderita, Striker Naturalisasi Vietnam Malah Bikin Suasana Tambah Panas!
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
Terkini
-
Program Makan Bergizi Gratis Sumbang Inflasi Jabar 0,45 Persen, BPS Ungkap Dampak Tak Terduga
-
Misteri Korupsi Tunjangan Perumahan DPRD Bekasi: Kejati Jabar Bakal Tetapkan Tersangka: On Proses Ya
-
Bukan Jawa Barat, Ini Bintang Baru Ekonomi Indonesia: Pertumbuhannya Capai 5,84 Persen
-
Kejati: Penyidikan Tunjangan Perumahan DPRD Bekasi Berjalan
-
Dedi Mulyadi Pilih Habiskan Dana Bencana, Kritik Purbaya?