Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 18 Oktober 2021 | 14:18 WIB
ILUSTRASI - Pangdam Siliwangi Mayjen TNI Agus Subiyanto meninjau kegiatan vaksinasi Covid-19 door to door yang dilakukan anak buahnya di kaki Gunung Tangkubanparahu, Kabupaten Bandung Barat. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Pemerintah Kabupaten Bandung Barat menargetkan 100 persen sasaran vaksinasi COVID-19 sudah tercapai pada November mendatang.

Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Bandung Barat menggandeng sebanyak 481 bidan praktik untuk jadi vaksinator COVID-19.

Saat ini capaian vaksinasi di KBB untuk dosis pertama sudah 57,92 persen dan dosis kedua baru 27,41 persen.

Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Bandung Barat, Hengky Kurniawan mengatakan, target 100 persen vaksinasi ditetapkan tanggal 12 November 2021. Semua stackeholder bakal diterjunkan untuk mencapai target tersebut.

Baca Juga: Cerai, Lelaki Ini Tak Bisa Kunjungi Anak Sebelum Divaksin Covid-19

"Kita kerahkan bidan untuk jadi vaksinator guna mencapai target kita," kata Hengky di Pemkab Bandung Barat pada Senin (18/10/2021).

Diakuinya, untuk percepatan vaksinasi 100 persen November tersebut, pihaknya membutuhkan tenaga tambahan sebagai vaksinator.

"Makanya kita libatkan (PBM dan Lini Lapangan KB), dengan harapan target tercapai karena sebentar lagi libur akhir tahun," tegasnya.

Saat ini, perlu diantisipasi gelombang ketiga yang diprediksi pada akhir tahun 2021. Masyarakat diminta tidak lengah namun tetap melakukan vaksinasi.

"Walaupun sekarang longgar kita tetap enggak boleh lengah," ucap Hengky.

Baca Juga: Kejar Herd Immunity, Pemprov Kalbar Gencarkan Vaksinasi Covid-19 Malam Hari di Keramaian

Ia juga mengatakan Pemkab KBB berkomitmen untuk bisa turun di level 2 di masa PPKM Covid-19 ini, agar sektor pariwisata bisa dibuka kembali.

"Kita targetkan, mudah -mudahan vaksin kedua 50 persen, vaksin pertama 100 persen," imbuhnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) KBB dr. Eisenhower Sitanggang mengatakan, dukungan BKKBN dalam program percepatan vaksinasi tersebut merupakan penguatan program vaksinasi yang dilakukan selama ini.

"Kekuatan tenaga bidan memang sangat potensial. Karena bidan ini juga, mengelola Posyandu," ucapnya.

Ia mengatakan Posyandu merupakan kekuatan unit terkecil di masyarakat. Jadi untuk menyapu atau menyisir daerah yang sulit terjangkau, bisa dilakukan oleh para kades Posyandu.

"Mereka akan menyisir warga di daerah-daerah yang belum vaksin. Nantinya, yang sulit ke puskesmas bakal tetap bisa vaksin oleh bidan," pungkasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More