SuaraJabar.id - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung melakukan pengetesan acak terhadap 10 persen warga sekolah yang telah melakukan pertemuan tatap muka (PTM). Hasil sementara, ditemukan 14 kasus positif di sejumlah sekolah.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Bandung Rosye Arsdiani menyampaikan, 14 orang yang positif itu terdiri dari guru dan siswa. Pengetesan ini dilakukan untuk memantau potensi perkembangan kasus di sekolah.
"Ini intruksi dari Kementerian Kesehatan bahwa 10 persen dari sekolah yang melaksanakan PTM itu dilakukan random sampling untuk melihat kondisi di lapangan," katanya dalam acara Bandung Menjawab, diikuti suara.com secara virtual, Selasa (19/10/2021).
Rosye menjelaskan, sejauh ini sekitar 1.512 warga sekolah yang telah dites acak. Dari jumlah itu, sebanyak 348 sample sudah diketahui hasilnya, 14 di antara kemudian diketahui positif.
Baca Juga: Cegah Klaster Pelajar PTM, Pemkot Malang Swab 600 Murid dan Guru Per Hari
Rosye tidak menyebutkan secara spesifik kasus tersebut ditemukan di sekolah mana saja. Namun, ia menegaskan temuan kasus ini tersebar di beberapa sekolah.
Dengan adanya kasus ini, katanya, sejumlah tindakan sudah dilakukan, seperti mengarahkan yang positif untuk isolasi hingga melakukan pelacakan kontak erat di lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya masing-masing.
"Kalau yang tidak bergejala atau gejala ringan itu dipantau oleh puskesmas setempat," katanya.
Rosye menyebut, 14 orang yang positif Covid-19 tidak semuanya berdomisili di Kota Bandung. Untuk itu, pihak Dinkes Kota Bandung berkordinasi dengan puskesmas di wilayah tempat tinggal mereka masing-masing.
Secara keseluruhan akan ada sekitar 3.500 warga sekolah yang dites acak. Pelaksanaannya, direncanakan berlangsung hingga akhir Oktober 2021. Di satu sekolah terdapat sekitar 30-50 orang yang akan dites acak.
Baca Juga: PPKM Sleman Turun ke Level 2, Disdik Tambah Jumlah SD yang Boleh Gelar PTM Terbatas
"Sebanyak 3.500 (orang yang akan dites) kemungkinan lebih ya, satu sekolah itu antara 30-50 sample. Kalau ada kasus di sekolah mungkin bisa sampai 100 orang yang harus diperiksa," tandasnya.
Kontributor: M Dikdik RA
Berita Terkait
-
Minta Waktu Susun Eksepsi Tapi Ditolak Hakim, Tim Hasto: Kami Bukan Bandung Bondowoso
-
6 Tempat Bukber di Bandung yang Murah, Enak, dan Banyak Diskon!
-
Syahnaz Sadiqah Jadi Ketua PKK, Publik Malah Ributkan Gelar Hajah
-
Usai Rumah Ridwan Kamil, Giliran Kantor BJB Bandung Digeledah KPK
-
Pemuncak Klasemen, 3 Alasan Tidak Ada Pemain Persib Bandung yang Dipanggil Timnas Indonesia
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
Pilihan
-
Saham BJBR Anjlok, Aksi Jual Marak Usai Dirut dan Corsec Terjerat Korupsi Dana Iklan Bank BJB
-
Owner Wong Solo Grup Laporkan Pengusaha Asal Bekasi dalam Kasus Penipuan Investasi
-
Sosok Widi Hartoto Corsec Bank BJB Tersangka Kasus Korupsi Iklan, Punya Harta Miliaran Rupiah
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
Terkini
-
Pemkab Bandung Salurkan Rp25,5 Miliar untuk Korban Gempa Bumi di Kecamatan Kertasari
-
Hadiri Sertijab Kepala BPK, Gubernur Dedi Mulyadi Dorong Audit Alih Fungsi Lahan di Jabar
-
Kukuhkan Ketua TP PKK Jabar dan Lantik Pengurus, Gubernur Dedi Mulyadi: Provinsi Jabar Akan Berikan Stimulus
-
Dedi Mulyadi Harap BPK Ikut Audit Alih Fungsi Lahan di Jawa Barat
-
Gubernur Dedi Mulyadi: Sertifikat Tanah di Sempadan Sungai akan Dicabut