Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 20 Oktober 2021 | 09:45 WIB
ILUSTRASI- Jutaan ikan di jaring apung nelayan di Waduk Cirata, Cianjur mati mendadak, Selasa (5/10/2021). [Antara]

SuaraJabar.id - Peternak ikan kolam jaring apung (KJA) di di kawasan Waduk Saguling dan Cirata saat ini tengah merugi. Pasalnya, puluhan ikan yang mereka budidayakan mati mendadak dalam kurun waktu sepekan terakhir ini.

Pemilik KJA di Waduk Saguling, Dermaga Bongas, Cililin, Kabupaten Bandung Barat, Asep Elep mengatakan, ikan yang mati tak pandang bulu, baik yang ukuran kecil maupun besar semuanya mengambang ke permukaan.

Menurut Asep, penyebab kematian massal ikan tersebut diduga karena cuaca ekstrem.

Hal itu ditandai dengan hujan terus menerus, sehingga minim sinar matahari pada ikan dan membuat ikan-ikan mati.

Baca Juga: Viral Pengendara Nmax Terseret Arus Air di Jalan Raya Lembang

Menurutnya, akibat cuaca dingin dan naiknya air bawah yang bercampur dengan endapan pakan ke permukaan, membuat ikan yang dibudidayakan di kolam jaring apung (KJA) mati akibat kehabisan udara segar.

"Kemarin mulai kejadiannya, banyak ikan di KJA yang mati mendadak karena kondisi cuaca gak bagus. Untuk di tiga blok KJA di sini saja sekitar 8-10 ton yang mati, kalau dengan blok lain bisa puluhan ton," kata , Selasa (19/10/2021).

Asep Elep menjelaskan, untuk di wilayahnya, kematian ikan terjadi di Blok Ugrem, Blok Tangan-tangan, dan Blok Balong, yang terdapat di sekitar 10 RW dan dua desa, yakni Desa Bongas dan Desa Batulayang.

Kebanyakan ikan yang mati adalah ikan mas dan nila, baik yang sudah siap panen ataupun benih yang baru seminggu datang.

Ketua Paguyuban Gabungan Baraya Saguling (GBS) ini mengakui jika kondisi cuaca kurang bersahabat dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Tebing Setinggi 12 Meter Longsor, Warga Cikole Lembang Terpaksa Mengungsi

Oleh karena itu ada sebagian pembudidaya ikan yang sudah melakukan antisipasi agar kematian ikan tidak terlau banyak, seperti mengurangi pakan dan tidak dulu menabur benih ikan baru.

Load More