SuaraJabar.id - Jumlah pencari kerja yang terdata oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cimahi mencapai 1.063 orang sepanjang Januari - September 2021. Jumlah pencari kerja itu terdata berdasarkan permohonan Kartu Kuning AK1, mulai dari lulusan SD, SMP sampai S2.
Rinciannya, Januari ada 168 orang, Februari ada 82 orang, Maret ada 98 orang, April ada 31 orang, Mei ada 85 orang, Juni ada 260 orang, Juli ada 70 orang, Agustus ada 114 orang dan September ada 155 orang.
"Paling banyak pemohon itu memang pas bulan Juli ada 260 orang. Saat itu kalau tidak salah momennya saat kelulusan sekolah," terang Kepala Bidang Penempatan Pelatihan Tenaga Kerja dan Transmigrasi pada Disnaker Kota Cimahi, Teja Dahliawati saat dihubungi Suara.com pada Sabtu (23/10/2021).
Dari jumlah pencari kerja yang terdata dalam selama sembilan bulan, lulusan SMU sederajat paling mendominasi yakni sebanyak 896 orang. Kemudian disusul lulusan S1/S2 sebanyak 68 orang.
Lalu ada lulusan D3/D4 sebanyak 47 orang, D1/D2 ada 7 orang. Kemudian yang paling menarik, ada juga lulusan SMP dan SD yang tercatat mengajukan permohonan pembuatan Kartu Kuning, yang menjadi salah satu syarat melamar pekerjaan.
"Lulusan SMP itu ada 40 orang, dan lulusan SD ada 6 orang," ucap Teja.
Diakui Teja, pengajuan AK1 dari pencari kerja di Kota Cimahi tahun ini trennya cenderung tidak mengalami peningkatan. Salah satu penyebabnya iklim perusahaan atau industri yang tak mendukung akibat hantaman pandemi COVID-19.
"Setiap hari memang masih ada yang mengajukan kartu kuning, tapi jumlahnya 5-7," terangnya.
Apalagi, kata Teja, Kartu Kuning kini bukan menjadi persyaratan mutlak untuk melamar pekerjaan. Kartu AK1 baru dibutuhkan ketika pencari kerja diterima disebuah perusahaan. "Jadi tidak harus melampirkan AK 1 terlebih dahulu, baru nanti setelah lulus melampirkan AK1. Jadi kelulusan tidak terlalu berdampak pada AK1," sebut Teja.
Kemudian menurut Teja, tren lulusan sekolah saat ini tidak lagi menjadikan perusahaan sebagai tujuan utama untuk mencari nafkah. Banyak lulusan yang memilih untuk membuka peluang usaha sendiri di berbagai bidang.
Melihat fenomena tersebut, lanjut Teja, akhirnya Disnaker Kota Cimahi melaksanakan kegiatan pelatihan yang difokuskan pada para pekerja agar mereka bisa menjadi wirausaha dan menciptakan lapangan pekerjaan. "Bukan diarahkan untuk masuk ke perusahaan," ucap Teja.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Ironi Indonesia: Lulusan Sarjana Melimpah dan Lapangan Kerja yang Kian Langka
-
Sudah Dapat Kartu Kuning, 5 Pemain Timnas Indonesia yang Sebaiknya Absen Lawan Jepang
-
OLX Jadi Ruang Aman untuk Pencari Kerja Harian
-
Gelandang Keturunan Jember Rp 6,08 M Kena Skors Dilarang Bela Timnas Indonesia Lawan Jepang!
-
IMF: Pengangguran Indonesia Terburuk Kedua di Asia! Apa Kabar Job Fair?
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas Termurah: Tahun Muda Banget, Harga Kisaran Rp90 Jutaan
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Sekaliber Avanza tapi Jauh Lebih Nyaman, Kabin Lega, lho!
- 5 Rekomendasi Skincare Hanasui Untuk Usia 50 Tahun ke Atas: Wajah Cerah, Cuma Modal Rp20 Ribuan
- Infinix Hot 60i Resmi Debut, HP Murah Sejutaan Ini Bawa Memori 256 GB
- 5 Pilihan HP Xiaomi Termurah Rp1 Jutaan: Duet RAM GB dan Memori 256 GB, Performa Oke
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Makin Anjlok Setelah Kondisi Perang Iran-Israel Kondusif
-
Info A1: Calvin Verdonk Batal Pindah ke FC Utrecht!
-
3 Rekomendasi Sepatu Lari Wanita Rp200 Ribuan, Performa Optimal Gaya Maksimal
-
AION UT Sudah Mulai Unjuk Gigi di Indonesia
-
5 Rekomendasi Sepatu Lari Brand Lokal Rp500 Ribuan, Handal untuk Jarak Jauh
Terkini
-
Dedi Mulyadi Jamin Utang BPJS Kesehatan Jabar Rp335 Miliar Beres di APBD Perubahan 2025
-
Waspada! Gempa Lembang Tak Picu Peningkatan Aktivitas, Tapi Tangkuban Parahu Simpan Potensi Erupsi
-
Perpindahan Halte TransJabodetabek ke Botani Square: DPRD Jabar Desak Kesiapan Penuh
-
AgenBRILink Jadi Ujung Tombak Inklusi Keuangan BRI
-
Didukung BRI, Casa Grata Bawa Camilan UMKM ke Pasar Global