SuaraJabar.id - Ditengah wabah Covid-19, masyarakat tetap diminta waspada terhadap bahaya Demam Berdarah Dangue (DBD). Apalagi saat ini musim hujan bisa memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.
Berdasarkan laporan yang diterima Dinas Kesehatan Kota Cimahi dari Puskesmas, tren kasus DBD di Kota Cimahi sendiri mengalami kenaikan. Tercatat hingga Oktober 2021, jumlah kasus DBB sudah mencapai 154 orang. Sekitar 10 orang di antaranya meninggal dunia.
"Di Kota Cimahi sedikit mengalami kenaikan kasus dibandingkan bulan sebelumnya. Selama Oktober itu ada 36 kasus," terang Kepala Seksi Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Penularan Romi Abdurrahman melalui staffnya Eka Febriana pada Jumat (29/10/2021).
Eka mengungkapkan, dari 10 kasus meninggal akibat DBD, kebanyakan didominasi usia anak-anak. Salah satu faktor penyebabnya adalah terlambat dibawa ke rumah sakit dengan alasan takut malah terkena COVID-19.
"Orang tua ragu membawa anaknya karena takut Covid. jadi dibawa ke rumah sakit setelah gejalanya memburuk, padahal ternyata DBD. Ada juga yang punya penyakit penyerta," ungkapnya.
Dengan meningkatnya tren DBB ditengah curah hujan yang meningkat, pihaknya meminta masyarakat untuk tetap waspada. Apalagi, Kota Cimahi merupakan daerah endemis DBD, yang artinya selalu ada temuan setiap tahunnya.
Pencegahan, kata Eka, bisa dilakukan oleh masyarakat dimulai dari rumah dan lingkungan masing-masing. Masyarakat bisa melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan
menjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang bertugas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing.
Jentik nyamuk biasanya berkembangbiak dalam genangan-genangan air. Menurutnya, jika masyarakat menjalankan PSN di rumahnya masing-masing, seperti tidak membiarkan adanya genangan air, kasus DBD pun bisa dicegah.
"Bukan cuma rumah, tapi juga di halaman sekitar rumah. Soalnya saat ini kalau bukan kita sendiri (melakukan PSN), enggak akan ada yang meriksa. Jadi periksa jentik di rumah sendiri," imbuh Eka.
Sementara untuk fogging, lanjut Eka, akan dilakukan setelah adanya laporan kasus yang ditindaklanjuti dengan assment. Fogging sendiri hanya ampih untuk membunuh nyamuk dewasa.
Berita Terkait
-
Mengenali Gejala dan Tanda DBD, Jangan Sampai Lengah!
-
Teras Ciseupan, Spot Ngabuburit dan Buka Bersama di Kota Cimahi
-
2025: Warga Jakarta Terpapar DBD Capai 1.416 Orang, Terbanyak Jakbar!
-
Kasus DBD di Jakarta Meningkat, Pramono Kumpulkan Jajaran Besok
-
Menghadapi DBD di Musim Hujan: Anak dan Dewasa Sama Rentannya
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura