SuaraJabar.id - Ratusan siswa peserta pembelajaran tatap muka atau PTM di Kota Bandung terkonfirmasi positif COVID-19. Meski demikian, Pemerintah Kota Bandung memastikan kegiatan PTM akan terus berjalan.
Kepastian PTM akan terus berjalan ini disampaikan Sekretaris Daerah atau Sekda Kota Bandung, Ema Sumarna. Menurut Ema, TM tetap dilanjutkan karena tingkat siswa yang terkonfirmasi COVID-19 sebesar 3,6 persen dari keseluruhan yang dites.
Pengetesan itu pun, kata dia, merupakan program dari Kementerian Kesehatan guna meningkatkan surveilans.
"Secara kumulatif hasilnya sekitar 3,6 persen (yang positif COVID-19), artinya masih di bawah 5 persen. Kita kembali kepada regulasi kalau belum masuk di 5 persen maka konsisten dengan regulasi PTMT tetap berjalan," kata Ema di Bandung, Jawa Barat, Rabu (3/11/2021) dikutip dari Antara.
Dari data terakhir Dinas Kesehatan Kota Bandung, tercatat sebanyak 244 orang yang terdiri dari siswa dan guru yang terkonfirmasi COVID-19.
Hasil tersebut didapati dari 214 Sekolah yang dijadikan sampling dari total sekitar 3.500 sekolah yang menggelar PTM untuk dijadikan surveilans. Namun jika satu sekolah didapati 5 persen ada yang positif maka PTMT di sekolah tersebut harus berhenti sementara.
"Dan itu sudah ada sekitar 54 sekolah yang saat ini berhenti sementara. Sekolah diberikan waktu. Aturannya 15 hari, sesuai masa inkubasi," kata Ema.
Di 54 sekolah tersebut, menurut Ema, didapati sekitar 5 persen orang yang positif COVID-19 di tiap sekolah. Dari 54 sekolah, menurutnya sebanyak 70 persennya adalah SMA di Kota Bandung.
Menurut Ema, siswa dan tenaga pengajar yang terkonfirmasi positif pun terus dimonitor. Saat ini 100 persen orang yang positif dari tes acak PTM dalam kondisi bergejala ringan. Namun menurutnya tidak ada yang bergeser ke gejala sedang atau pun berat.
"Artinya kalau dari perspektif epidemiologi, 10 hari mereka masa inkubasi. Kemudian tidak ada pergeseran, itu dimaknai mereka sembuh. Jadi mereka sudah bisa kembali beraktivitas," katanya.
Baca Juga: Ajaib, Hampir Dua Tahun Pandemi di Bali, Ternyata 3 Desa Ini Nol Kasus Positif Covid-19
Berita Terkait
-
7 Poin Penting Petisi Batalkan Pelaksaan TKA 2025 yang Dapat 160 Ribu Tanda Tangan
-
Siswa Sekolah Rakyat Diam-diam Surati Prabowo, Seskab Teddy Bongkar Isi Suratnya!
-
Pemerintah Siapkan Beasiswa Khusus Siswa SMK yang Ingin Kerja di Luar Negeri, Termasuk Pakai LPDP
-
Singgung Indonesia Emas 2045, Sujiwo Tejo Kritik Pola Asuh Zaman Now
-
Kontroversi Berujung Berkah, Kepala Sekolah Dini Fitria yang Viral Pukul Murid Dapat Hadiah Umrah
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
-
Menkeu Purbaya Mau Tangkap Pelaku Bisnis Thrifting
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
Terkini
-
Cek RKUD Jabar Hari Ini: Dedi Mulyadi Ungkap Detail Penerimaan Rp935 Miliar dan Belanja Rp49 Miliar
-
Geger Santri 'Preman' di Cianjur: Warga Dikeroyok usai Bongkar Borok Pimpinan Ponpes
-
Siapa Dalang di Balik KTP Palsu WNA Israel Aron Geller? 5 Fakta Mengejutkan Terungkap
-
Gempar KTP Palsu WNA Israel di Cianjur, Bupati Wahyu Ferdian Bongkar Data Aron Geller Fiktif
-
Dokter Dikeroyok di Depan Rumah! 5 Pelaku Ditangkap