SuaraJabar.id - Bupati dan wali kota serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jawa Barat diminta untuk siaga satu menghadapi musim hujan agar seluruh daerah meningkatkan kesiagaan menghadapi potensi bencana.
Hal tersebut diungkapkan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, Rabu (10/11/2021).
"Saya sudah mengimbau kepala daerah bupati wali kota, kepala BPBD siaga satu di musim hujan ini," kata Ridwan Kamil dikutip dari Antara.
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu melaporkan, musim hujan diperkirakan akan berlangsung sampai awal 2022. Ada dua potensi bencana saat musim hujan, yakni banjir dan tanah longsor.
“Ini musim hujan sampai Februari-Maret, musim hujan itu biasanya mengakibatkan dua potensi kebencanaan, satu banjir yang sering kita lihat, kedua adalah longsor biasanya di daerah yang miring,” ujarnya.
Kang Emil mengimbau masyarakat Jabar menjaga kebersihan saluran air termasuk selokan yang berada di lingkungan sekitar serta tidak membuang sampah sembarangan.
“Untuk banjir saya mengimbau masyarakat, karena sebagian dari potensi banjir datang dari sampah yang bikin mampet di gorong-gorong di saluran oleh sampah, mari kita jaga kebersihan, kurangi potensi banjir dengan kitanya disiplin,” katanya.
Kang Emil menuturkan, pemerintah terus berupaya mengurangi potensi banjir dengan membangun infrastruktur pengendali banjir. Salah satunya adalah Kolam Retensi Andir yang rencana akan selesai pada dua bulan ke depan.
“Pemerintah terus mengupayakan pengurangan bencana termasuk dua bulan lagi selesai danau (kolam) retensi di Andir untuk melengkapi Danau (Kolam) Retensi Cieunteung dalam mengatasi potensi banjir di Citarum,” katanya.
Baca Juga: Best 5 Oto: Transmisi Baru New Mitsubishi Xpander, Mobil Boks Mengarungi Banjir
Dengan infrastruktur pengendali banjir, kata Kang Emil, bencana alam akan berangsur berkurang jika musim hujan tiba.
“Jadi masih ada (banjir), tapi media boleh bandingkan volumenya sudah berkurang tidak berlama-lama seperti dulu. Tetapi, kita tidak boleh takabur bagaimanapun itu fenomena alam. Tapi ikhtiar dari kami adalah melakukan pengurangan dengan apapun program dan metode untuk mengatasi kebencanaan,” katanya.
Berita Terkait
-
Lisa Mariana Sakit, Pemeriksaan di Bareskrim atas Laporan Ridwan Kamil Ditunda
-
Nasib Mercy BJ Habibie usai Disita KPK dari Ridwan Kamil: Bakal Dilelang, Ini Skemanya!
-
Dedi Mulyadi Semprot Ibu yang Suruh Anaknya Minta Uang: Itu Tidak Mendidik!
-
Tante Erni Digoda Pejabat Pencitraan 'Couple Goals', Netizen Seret Nama Ridwan Kamil
-
Sekolah Rusak, Siswa SDN Tegal Benteng Bogor Belajar di Halaman Rumah Warga
Terpopuler
- Kumpulan Prompt Siap Pakai untuk Membuat Miniatur AI Foto Keluarga hingga Diri Sendiri
- Terjawab Teka-teki Apakah Thijs Dallinga Punya Keturunan Indonesia
- Bakal Bersinar? Mees Hilgers Akan Dilatih Eks Barcelona, Bayern dan AC Milan
- Gerhana Bulan Langka 7 September 2025: Cara Lihat dan Jadwal Blood Moon Se-Indo dari WIB-WIT
- Geger Foto Menhut Raja Juli Main Domino Bareng Eks Tersangka Pembalakan Liar, Begini Klarifikasinya
Pilihan
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
-
Pidato Perpisahan Sri Mulyani: Hormati Ruang Privacy Kami!
-
Misteri Kursi Panas Pengganti Dito Ariotedjo: Beneran Bakal Diisi Raffi Ahmad?
-
Jelang Sertijab Menkeu, IHSG Langsung 'Tumbang' 77 Poin
Terkini
-
Surga Tersembunyi Cianjur Hilang Ditelan Longsor, Curug Ngebul Ditutup Total
-
Apa yang Dicari Polisi di Kendaraan Korban Pembunuhan Satu Keluarga Indramayu?
-
Alarm Merah di Jantung Bogor: Cibinong, Pusat Pemerintahan, Jadi 'Ibu Kota' Prostitusi
-
The Dream Team Turun Gunung! Kluivert Siapkan Skuad Mengerikan Lawan Lebanon Malam Ini
-
Tragedi Subuh: Ruko Pecel Lele Terbakar Hebat, Dua Orang Ditemukan Tewas Terpanggang