SuaraJabar.id - Petani di Jawa Barat diminta untuk tidak menanam sayuran di daerah rawan bencana. Petani diminta untuk menanam pohon besar yang dapat mereduksi potensi bencana di daerah rawan.
Permintaan untuk tidak menanam sayuran di daerah rawan bencana disampaikan Ketua Kaukus Perempuan Parlemen (KPP) DPRD Jawa Barat, Ineu Purwadewi Sundari.
Ia meminta warga di daerah rawan bencana seperti di lokasi banjir bandang di area PTPN VIII di Dusun Papandayan, Desa Neglawangi, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, tidak lagi menanam sayuran di daerah tersebut.
"Warga diminta untuk menanam pohon besar untuk menjaga lingkungan dan menjadi resapan air, karena ini tidak hanya hujan dan banjir tapi bisa memungkinkan terjadi longsor," kata Ineu Purwadewi Sundari di Bandung, Selasa (16/11/2021) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Akses Jalan Tertimbun Longsor, Warga Bandung Barat Pilih Jalan Kaki 1 Kilometer
KPP DPRD Jawa Barat, kata dia, telah meninjau lokasi banjir bandang tersebut dan memberikan bantuan berupa sembako dan obat-obatan kepada warga korban bencana banjir bandang tersebut.
Menurut Ineu, kondisi lahan perkebunan yang ditanami sayuran dinilai rawan bencana. Atas dasar hal tersebut, warga setempat diminta tetap waspada dan harus menjaga lingkungan agar kejadian serupa tidak terulang kembali.
"Saya berharap tidak melebar ke mana-mana, sudah cukup, dan semua karena curah hujan yang tidak berhenti sejak pagi," tuturnya.
Ineu meminta anggota KPP DPRD Jabar yang turut hadir agar menyampaikan permasalahan yang ada di lapangan kepada mitra-mitra komisi, pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten, sehingga, pihak terkait bisa menindaklanjuti warga yang tertimpa musibah agar segera dievakuasi dari tempat yang rawan bencana.
"Tujuh rumah yang memang sudah tidak layak huni semoga segera ada tindak lanjut," lanjutnya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Warga Jabar Waspadai Dampak Cuaca Ekstrem
Sementara itu, Ketua PKK Desa Neglawangi, Tanti Setiawati berterima kasih kepada KPP Jabar yang memberikan bantuan bagi warga terdampak, sebab, baru kali ini pihaknya mendapatkan bantuan dengan jumlah yang cukup banyak.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu korban bencana alam," kata Tanti.
Tanti mengatakan warga yang tinggal di area rawan bencana tersebut akan usulkan untuk direlokasi, karena daerah tersebut memang hampir setiap tahun dilanda bencana.
Akan tetapi, pihaknya akan menyampaikan ke Kepala Desa Neglawangi yang saat ini tengah mengikuti pelatihan. Kemudian, kepala desa akan berkoordinasi dengan pihak administrasi desa terlebih dahulu untuk menentukan area relokasi permukiman warga.
Sebelumnya, pada Sabtu (6/11), 15 rumah dan 15 KK di area PTPN VIII di Dusun Papandayan, Desa Neglawangi, Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung, dilanda banjir bandang.
Akibatnya, tujuh rumah warga dinyatakan tidak layak dihuni lagi.
Berita Terkait
-
Temukan Pelanggaran, Kemendag Segel Produsen Minyakita di Karawang
-
Jangan Kaget! Dedi Mulyadi Banting Setir Jadi Pembawa Acara Cuaca, Ini Ramalannya untuk Jawa Barat!
-
Yuddy Renaldi Mundur Mendadak, Yusuf Saadudin Ditunjuk Jadi Pengganti Dirut Bank BJB
-
Rumahnya Digeledah KPK, Ini Profil dan Karir Politik Ridwan Kamil
-
PTPN Group Catatkan Laba Rp 14,9 Triliun Sejak 2021 Hingga 2024
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Ifan Seventeen Tiba-Tiba Jadi Dirut PFN, Pandji Pragiwaksono Respons dengan Dua Kata Menohok
Pilihan
-
Kembali Difitnah Soal Kirim Utusan ke PDIP, Jokowi: Diam dan Senyumin Aja
-
Driver Ojol Dapat 'Tunjangan Hari Raya (THR)' 2025, Ini Kriteria dan Syaratnya
-
Komunitas Milenial Bergerak Sukses Gelar Aksi Sosial BERMANJA di Yogyakarta
-
Emas Antam Tembus Harga Tertinggi Sepanjang Masa Hari Ini, Jadi Rp1.742.000/Gram
-
Alasan Koster Naikkan Tunjangan DPRD Bali Karena Kasihan Bebannya Berat
Terkini
-
Gubernur Dedi Mulyadi: Sertifikat Tanah di Sempadan Sungai akan Dicabut
-
Jabar Ditargetkan Punya 30 Sekolah Rakyat
-
Sidak Pasar Kosambi, Satgas Pangan Polda Jabar Tidak Temukan MinyaKita Tak Sesuai Takaran
-
Pemkot Depok Sidak MinyaKita di Pasar Sukatani, Temukan Takaran Produk Tak Sesuai dan Harga di Atas HET
-
Sidak Pasar Gudang, Polres Sukabumi Kota Temukan MinyaKita yang Isinya Tidak Sesuai Ketentuan