Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 21 November 2021 | 15:10 WIB
Cucu (45), Warga Asal Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat yang mengalami gangguan kesehatan tak bisa tidur selama 7 tahun belakangan ini. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Cucu (45), seorang ibu rumah tangga warga ampung Warung Jati, RT 02/10, Desa Ciptagumati, Kecamatan Cikalongwetan, Kabupaten Bandung Barat (KBB) sempat menjadi perhatian publik.

Perempuan itu mengaku tak bisa tidur sejak tahun 2014 lalu. Pun setelah menjalani pengobatan medis, penyakit gangguan tidur  yang dideritanya belum kunjung sembuh.

Pada September 2021, Cucu sempat menjalani CT Scan di Rumah Sakit Santosa untuk melihat apa yang terjadi pada bagian kepalanya.

Beruntung hasilnya baik. Namun Cucu dijadwalkan menjalani CT Scan ulang sepekan untuk melihat gangguan pada lehernya.

Baca Juga: Tak Mampu Bayar Biaya Persalinan, Ibu dan Bayi 'Disandera' di Rumah Sakit Tangerang

Sayangnya hampir dua bulan berlalu CT Scan yang dijadwalkan dijalani Cucu urung terlaksana. Akhirnya pihak rumah sakit angkat tangan lantaran obat bius yang diberikan pada Cucu sebelum CT Scan tak mempan sehingga menyulitkan proses perawatan.

"Sekarang sudah enggak ke rumah sakit karena katanya sudah nyerah. Jadi mau dibius untuk CT Scan enggak mempan. Mau dikasih bius total tapi berisiko, soalnya rumah sakit engga punya alat untuk menjamin keselamatan ibu," beber anak bungsu Cucu, Fani Fadilah saat dihubungi pada Minggu (21/11/2021).

Fani mengungkapkan, kondisi ibunya bisa dibilang tak banyak mengalami perubahan.

Ia masih tak bisa tidur normal layaknya orang lain. Meskipun gerakan pada tubuhnya akibat syaraf yang terganggu mulai agak berkurang.

Hanya saja kini ibunya bisa bangun dari tempat tidurnya seperti berjalan ke kamar mandi.

Baca Juga: Hasil Lengkap BRI Liga 1 Pekan ke-12: Persija Jakarta Menang, Persiraja Semakin Terbenam

"Kalau untuk tidur ya bisa, tapi hanya hitungan menit. Itu juga katanya kalau mau tidur saraf di badannya seperti ada yang ketarik. Tapi untuk gerak-gerak di badannya mulai berkurang, enggak separah dulu," ungkap Fani.

Fani dan keluarganya tak menyerah untuk membuat sangat ibunda tercintah sembuh.

Kini Cucu dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Namun pihak keluarga perlu menunggu lama sebelum akhirnya bisa mendapatkan penanganan.

"Tapi kan di RSHS itu lama untuk penanganannya, jadi sampai sekarang belum ada penanganan medis lagi. Rencananya Senin besok baru mau daftar ke RSHS," jelas Fani.

Selain itu, sembari menunggu jadwal penanganan di RSHS, ia dan keluarganya yang lain terus berikhtiar demi kesembuhan sang ibu. Saat ini mereka mencoba pengobatan spiritual ke tokoh agama.

"Jadi pengobatan tradisional saja, coba ke ustad juga. Kemarin kakak ke Garut minta air dari ustad. Mudah-mudahan ada perubahan semakin baik lagi," pungkas Fani.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More