SuaraJabar.id - Tiga aksi teror geng motor terjadi di Sukabumi sepanjang Sabtu (20/11/2021) malam hingga Minggu (21/11/2021) dini hari. Sejumlah warga pun menjadi korban aksi beringas anggota geng motor tersebut.
Sepanjang akhir pekan kemarin, geng motor di Sukabumi melakukan konvoi sambi membawa senjata tajam.
Mereka juga menyerang warga yang tengah berkumpul di pinggir jalan, yakni di Kaum Kidul dan Kampung Cimahi.
Para anggota geng motor tersebut kemudian menyebar video aksi teror mereka ke media sosial.
Baca Juga: Tak Punya Bukti Vaksin Covid-19, Ribuan Warga Rusia Tidak Boleh Naik Transportasi Umum
Menanggapi aksi teror geng motor tersebut, seorang mantan anggota geng motor berinisial AS (29) pun buka suara. Ia menyebut saat ini muncul dua geng motor baru di Sukabumi.
"Sukabumi sekarang kedatangan kelompok Geng Motor baru yang bernama All Star yang identik membawa atribut bendera Inggris dan RSG yang membawa atribut bendera Rusia. Mereka baru bukan dari XTC, GBR, Brigez ataupun Moonraker," ujar AS, kepada sukabumiupdate.com-jejaring Suara.com, Senin (22/11/2021).
Lebih lanjut, AS menyatakan dua Geng Motor tersebut bertujuan mencari panggung di Sukabumi. Dengan membuat onar agar nama mereka terangkat dan dikenal orang.
"Yang harus diwaspadai, mereka menyerang siapa saja termasuk warga yang tidak berdosa. Setiap melihat ada yang nongkrong, tiba-tiba langsung diserang dengan menggunakan senjata tajam," tuturnya.
Menyerang dengan Senjata Tajam
Baca Juga: Gareth Southgate Teken Kontrak Baru, Latih Inggris Hingga 2024
Seorang korban yang pernah lolos dari kejaran gerombolan bermotor yang diduga dari kelompok Geng Motor All Star tersebut buka suara mengenai pengalaman mengerikan yang dialaminya.
Dia berinisial DD, seorang warga Sukabumi yang berusia 18 tahun. Sekitar 2 minggu yang lalu tepatnya Sabtu malam, dia ditodong senjata tajam saat berkendara di kawasan jalur atau Jalan Lingkar Selatan Sukabumi.
"Saya pulang dari rumah saudara di daerah Gunung Sunda mau pulang ke Cibadak lewat jalan Jalur kemudian di tengah jalan dikejar oleh 15 motor," ujarnya.
Mengetahui dirinya dalam bahaya, dia kabur dan putar balik masuk ke pom bensin yang berlokasi di Jalan Lingkar Selatan tepatnya di Desa Babakan, Kecamatan Cisaat, Kabupaten Sukabumi.
"Ketika masuk ke pom bensin, Geng Motor tidak berani mengejar karena di sana ramai," pungkasnya.
Polisi Patroli di Media Sosial
Aksi brutal Geng Motor di Sukabumi ini direspons oleh pihak kepolisian dengan meningkatkan antisipasi untuk mencegah tindakan kriminal yang dilakukan gerombolan Geng Motor tersebut.
"Untuk langkah antisipasi, kami terus tingkatkan kegiatan patroli rutin di berbagai lokasi, yang dinilai rawan terjadinya tindak kejahatan oleh geng motor," ujar Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin kepada awak media.
Zainal menghimbau kepada seluruh warga masyarakat untuk turut berpartisipasi memberikan informasi jika mengetahui adanya aktivitas terkait geng motor.
Tak hanya menerjunkan patroli di titik rawan, polisi juga berpatroli di media sosial karena Geng Motor kerap menyebar ketakutan dengan memposting aksi brutalnya di media sosial.
"Patroli di media sosial juga kita lakukan secara internal mengingat saat ini maraknya aksi Geng Motor yang disiarkan secara langsung di media sosial. Namun demikian, kami juga membuka akses kepada warga masyarakat yang ingin memberikan informasi terkait geng motor," jelasnya.
Sementara itu, Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan pemerintah telah melakukan komunikasi secara intens dengan Polisi untuk penanggulangan Geng Motor tersebut.
"Selain koordinasi dengan Polres Sukabumi Kota, kita juga harus berupaya keras bersama. Karena ini bukan hanya menjadi tugas pihak kepolisian saja, melainkan juga tugas kita bersama. Maka dari itu saya harap masyarakat bersama kita saling jaga lingkungan kita," Kata Fahmi kepada wartawan.
Fahmi pun meminta masyarakat khususnya orang tua supaya lebih memperhatikan lagi dengan siapa anaknya bergaul dan melakukan apa saja. Apabila anak keluar malam tanpa tujuan yang jelas lebih baik dicegah.
"Jika tidak diperlukan keluar malam, jangan dibiarkan. Dan jika mengetahui perkumpulan Geng Motor di wilayahnya segera laporkan kepada petugas yang berwajib," Jelasnya.
Berita Terkait
-
Perang Suriah Memanas Libatkan HTS vs. Assad, Rusia Dituduh Serang Warga Sipil
-
Bakal Tangkap Benjamin Netanyahu, Inggris: Kami Selalu Berkomitmen Terhadap Kewajiban Hukum Internasional
-
Marselino Ferdinan Debut dan Cetak Gol di Oxford United vs Sheffield United Setelah 3 Kali Gagal?
-
Akankah Netanyahu Ditangkap di Inggris? Pejabat Pemerintah Beri Pernyataan Mengejutkan
-
Fakta Ngeri Tottenham Hajar Man City: Kiper Spurs Main dengan Engkel Patah
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Mempelajari Efektivitas Template Braille pada Pesta Demokrasi
Terkini
-
Dedi-Erwan Unggul Quick Count, Anak Bos Persib: Insya Allah Hasil Resmi Tak Beda Jauh dengan Hitung Cepat
-
Ada Potensi Pemungutan Suara Ulang di Karawang dan Sukabumi, Pj Gubernur Jabar: Tunggu Bawaslu
-
Petugas TPS Meninggal Saat Bertugas, Begini Pesan PJ Gubernur Jabar
-
Sabet 73,5 Persen Suara, Rudy-Ade Deklarasikan Kemenangan di Pilkada Kabupaten Bogor
-
Unggul Versi Hitung Cepat, Aep: Ini Kemenangan Masyarakat Karawang