Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 25 November 2021 | 10:49 WIB
Kabupaten Indramayu

SuaraJabar.id - Dalam pembahasan Sejarah Kabupaten Indramayu, penguni pertama Indramayu menurut Babad Dermayu adalah Raden Aria Wiralodra. Raden Aria Wiralodra berasal dari Bagelen Jawa Tengah, putra dari Tumenggung Gagak Singalodra.

Suatu saat Raden Wiralodra bertapa dan semedi di perbukitan melayani di kaki gunung sumbing selama tiga tahun. Cakra Undaksana berangkat ke arah barat dengan didampingi Ki Tinggil dan berbekalan senjata untuk mencari sungai Cimanuk.

Pada saat hari sudah mulai senja sampailah mereka disuatu sungai, Wiralodra mengira bahwa itu sungai Cimanuk maka ia memutuskan untuk bermalam disitu dan paginya mereka melihat ada orang tua yang menegur dan menanyakan tujuan mereka.

Kemudian Wiralodra menjelaskan tujuan mereka, namun orang tua tersebut berkata bahwa sungai itu bukan Cimanuk, karena sungai Cimanuk sudah terlewat dan merak harus putar balik ke arah timur laut. Orang tua itu setelah berkata lenyap dan menurut riwayat adalah KinBuyut Sidum, Kidang Penanjung dari Pajajaran. Ki sieun merupakan seorang panakawan tumenggung Sri Baru ga yang hidup antara tahun 1474-1513.

Baca Juga: Waduh! Kabupaten Cianjur Masuk Daftar Daerah Miskin Tertinggi di Jabar, Ini Kata Bupati

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan menuju menuju timur laut, selama berhari-hari mereka berjalan akhirnya mereka melihat sungai bersar, Wiralodra berharap itu sungai yang dicari.

Polisi berjaga di gerbang Masjif Raya Indramayu, Jumat (9/7/2021). [Times Indonesia]

Tiba-tiba dia melihat kebun yang indah namun pemilik kebun tersebut sangat congkak dan Wiralodra tak kuasa mengendalikan emosinya ketika akan membanting pemilik kebun itu, kemudian orang itu lenyap hanya ada suara “Hai cucuku Wiralodra ketahuilah bahwa hamba adalah Ki Sidum dan sungai ini adalah sungai Cipunegara, sekarang teruskanlah perjalanan kearah timur, manakala menjumpai seekor Kijang bermata berlian ikutilah dimana Kijang itu lenyap maka itulah sungai Cimanuk yang tuan cari”.

Kemudian mereka melanjutkan perjalanan, ditengah perjalanan mereka bertemu dengan seorang wanita yang bernama Dewi Larawana yang memaksa untuk dipersunting Wiralodra. Namun Wiralodra menolak kemudian wanita itu marah dan menyerang Wiralodra.

Wilarodra mengeluarkan cakra kearah Larawana, gadis itu pun lenyap bersamaan dengan munculnya seekor Kijang. Wilarodra melihat muculnya kijang tersebut lalu mengejar kijang itu ke arah timur, pada saat kijang itu lenyap terlihat sebuah sungai besar.

Wiralodra tertidur karena kelelahan dan bermimpi bertemu Kita Sidum, Ki Sidum berkata bahwa inilah hutan Cimanuk yang akan menjadi tempat bermukim.

Baca Juga: KPK Periksa Anggota DPR RI Dedi Mulyadi

Setelah ia mendapatkan kepastian melalui mimpinya, Wiralodra dan Kita Tinggil membuat gubug dan nembuka ladang, mereka menetap disebelah barat ujung sungai Cimanuk. Makin hari makin banyak penghuni di Pedukuhan Cimanuk.

Load More