Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 28 November 2021 | 18:27 WIB
Polisi saat menunjukkan barang bukti berupa atribut anggota gang motor yang melakukan penganiayaan kedapa warga di Indramayu, Jawa Barat, Minggu (28/11/2021). [ANTARA/Khaerul Izan]

SuaraJabar.id - Warga Indramayu sempat dihebohkan dengan video yang memperlihatkan sekelompok orang yang diduga anggota geng motor tengah mengeroyok dua orang warga.

Video tersebut merupakan hasil tangkapan kamera pengintai di lokasi kejadian. Video itu menjadi viral usai beredar di jejaring media sosial.

Kekinian, Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu membekuk 11 anggota geng motor yang diduga bertanggung jawab atas aksi penganiayaan tersebut.

"Kita tangkap 11 anggota geng motor yang diduga pelaku penganiayaan dan mereka masih di bawah umur," kata Kapolres Indramayu AKBP Lukman Syarif di Indramayu, Minggu (28/11/2021) dikutip dari Antara.

Baca Juga: Heboh Pria Sebut Dirinya Penjelajah Waktu dari 2027, 'Saya Sendirian di Dunia'

Lukman mengatakan aksi geng motor ini viral di media sosial setelah videonya beredar luas di masyarakat.

Dalam video tersebut, lebih dari 20 orang anak di bawah umur dari kelompok "Black Baron Pelajar Indramayu" melakukan penganiayaan kepada dua warga.

Berbekal video viral dan rekaman kamera pengintai atau CCTV warga, Satreskrim Polres Indramayu langsung melakukan penyelidikan dan menangkap 11 orang yang diduga pelaku penganiayaan.

Selain membekuk 11 orang, lanjut Lukman, pihaknya mengamankan beberapa unit sepeda motor yang digunakan untuk beraksi, bendera, seragam "Black Baron", dan dua bilah kayu yang diduga digunakan untuk memukul korban.

"Korbannya ada dua orang, satu orang mengalami luka dan satu lainnya mengalami kerugian materiil akibat motornya dirusak para pelaku," katanya.

Baca Juga: Heboh Ada Ojol Antar Minuman di Acara Pernikahan, Pengantin Pria Syok

Sementara Kasatreskrim Polres Indramayu AKP Luthfi Olot Gigantara mengatakan masih mengembangkan kasus penganiayaan itu dan mengejar pelaku lainnya yang sudah diketahui identitasnya.

"Kasusnya masih kita dalami dan dikembangkan untuk mengantisipasi kejadian serupa yang dapat meresahkan masyarakat," kata Luthfi.

Load More