SuaraJabar.id - Pengurus masjid didorong untuk mengaplikasikan kencleng atau celengan yang biasa digunakan untuk menampung infak dan sedekah dari jamaah ke format digital.
Dorongan itu disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Menurutnya, kencleng digital diharapkan dapat meningkatkan penerimaan infak dan sedekah dari jamaah.
Saat ini kata Ridwan Kamil, hampir seluruh aktivitas dilakukan dengan menggunakan digital termasuk dalam bersedekah dan berdakwah.
"Dakwah agama Islam itu di mana-mana subtansinya tidak berubah dari sejak zaman Rasul. Yang membedakan caranya. Sekarang caranya sudah serba digital," ujar Ridwan Kamil dalam acara Rakerwil Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jabar di Kota Bandung, dikutip dari Antara, Senin (29/11/2021).
Dalam realisasinya, kata Ridwan Kamil, dakwah secara digital bisa dilakukan dengan beberapa cara, misalnya dalam hal berinfak di kotak-kotak amal yang ada di masjid.
Dengan berpindah ke digital, infak di masjid-masjid sudah bisa menggunakan handphone saja atau metode pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Caranya, jamaah masjid cukup melakukan scan ke QR Code yang tersedia di masjid tersebut.
"Karena banyak orang yang jarang bawa uang seperti saya, tapi ada uangnya di handphone, sehingga ngasihnya bisa besar. Itu jumlahnya besar sekali," kata pria yang kerap disapa Kang Emil.
Khusus untuk Kencleng Digital, Ridwan Kamil ingin agar seluruh masjid yang berada di DMI Jawa Barat seratus persen menggunakan metode tersebut.
Baca Juga: Prediksi Lanskap Digital Indonesia yang Akan Menjadi Tren di Tahun 2022
Karena, dengan adanya program ini, uang infak yang didapatkan akan jauh lebih besar.
"Ngencleng dulu manual, sekarang dengan digital bisa 5-10 kali lipat. Jadi saya titip masjid-masjid di bawah DMI Jawa Barat sudah harus seratus persen ngencleng digital QRIS," kata Ridwan Kamil.
Selain kotak amal atau kencleng digital, Ridwan Kamil juga mendorong ceramah dengan menggunakan digital.
Misalnya, seorang penceramah yang menyampaikan dakwahnya untuk diunggah di platform Youtube.
"Kalau ada kiai ceramah ke seribu orang itu bagus, tapi lebih bagus lagi ceramahnya didengarkan oleh sejuta orang yang mayoritas tidak hadir, tapi lihat di youtubenya. Itulah revolusi digital di Jawa Barat," paparnya.
Berita Terkait
-
Deretan Cocoklogi Aura Kasih dan Ridwan Kamil, Dari Lukisan hingga Buket Bunga
-
Jejak Digital Aura Kasih Kembali Viral, Pernah Sebut Nagita Slavina Gendut
-
BNPT Temukan 21.199 Konten Radikal, Anak Jadi Sasaran Terorisme di Ruang Digital
-
Diisukan Jadi Simpanan Ridwan Kamil, Safa Marwah Nanggung Malu Hingga Orang Tua Digunjing Tetangga
-
Meriah! Suara.com Bareng Accor Sambut Tahun Baru 2026 dengan Kompetisi Dekorasi Kue
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
4 Surga Wisata Alam di Sukabumi untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun yang Memukau
-
Siap-siap Ramadan! Masjid Raya di 40 Kecamatan Bogor Bakal Dirombak, Ini Bocoran Anggarannya
-
Bukan Soal Keamanan, Ini Alasan Menyentuh Kapolda Jabar Larang Petasan di Malam Pergantian Tahun
-
20 Rumah di Perumahan Taman Anggrek Plumbon Rusak Parah Akibat Banjir Bandang, Warga Minta Solusi
-
BRI Gelar Trauma Healing untuk Anak-anak Korban Banjir di Sumatra