Scroll untuk membaca artikel
Lebrina Uneputty
Sabtu, 04 Desember 2021 | 13:00 WIB
Yusuf Sopian (50) Warga Batujajar, Kabupaten Bandung Barat yang Menciptakan Robot Es dari Printer Bekasi. [Ferry Bangkit/SuaraJabar]

SuaraJabar.id - Bagi kebanyakan orang, barang-barang bekas harus dianggap tidak akan ada lagi manfaatnya. Namun, di tangan orang kreatif, barang-barang bekas bisa menjadi sumber untuk mendapatkan uang.

Seperti ditangan Yusuf Sopian (50), warga Kampung Babakanpari RT 02 RW 04 Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ia merubah sebuah printer bekas menjadi robot es yang menghasilkan cuan baginya. 

Ide kreatif Yusuf bermula ketika penjualan mainan dan jajanan anak yang digeluti sebelumnya dihantam pandemi COVID-19. Diterapkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berupa larangan aktivitas di tempat umum serta penerapan belajar dari rumah membuat aktivitas usaha ikut terhenti.

Ayah tiga anak itu sebelumnya kerap berjualan mainan dan jajanan anak di Lapangan Brigif, Kota Cimahi setiap hari Minggu.

Baca Juga: Uang Kompensasi Proyek Kereta Cepat Nyangkut di Forum RW, Warga Lembah Teratai Resah

Sementara untuk hari biasa, Yusuf mengisi waktunya dengan berdagang jajanan anak di SDN Babakanpari, Kecamatan Batujajar.

"Pas pandemi COVID-19 usaha saya enggal bisa jalan. Lapangan Brigif ditutup, jadi tak biasa jualan. Terus dagang sempol juga berhenti karena sekolah tutup siswanya belajar online," ujar Yusuf belum lama ini.

Kondisi itu jelas berpengaruh terhadap ekonomi keluarganya. Yusuf pun harus berpikir keras untuk menghidupi keluarganya. Ia pun mendapat ide untuk menjual aneka minuman segar dengan metode asongan.

Menurutnya, meski aktivitas warga dibatasi dan kegiatan belajar dilakukan di rumah, namun anak-anak tetap sering bermain di luar rumah. Ruang publik tempat bermain anak-anak ini yang jadi sasaran jualannya.

"Saya memutuskan jualan asongan minuman dari satu tempat ke tempat lain. Fokusnya tempat main anak-anak seperti, pos kamling, lapangan, dan masjid," ujar Yusuf.

Baca Juga: Warna-warni Festival Payung 2021 di Solo

Untuk menarik pembeli, ia pun merakit printer jadi mesin Es Robot. Es Robot itu berfungsi sebagai penuang air secara otomatis keluar dari selang. Selang Es Robot itu akan mengisi gelas yang sudah diberi serbuk minuman berbagai rasa dan es batu. Setelah terisi penuh, penjual mengarahkan pengaduk ke gelas yang secara otomatis berhenti.

Kreativitas Es Robot ini berhasil menarik simpati anak-anak. Usaha Yusuf laku keras. Dalam sehari Ia biasa menjual maksimal 200 gelas minuman dengan harga Rp 2.000 tiap satu gelas. Dari ide kreatifnya, Yusuf bisa mendapat untung bersih sekitar Rp 3 juta sebulan.

"Alhamdulillah anak-anak banyak yang suka jualan saya selalu habis. Saya juga jadi banyak diundang ke acara TV karena viral di medsos," tuturnya.

Berbekal Sekolah Kejuruan

Inovasi Es Robot yang dibuat Yusuf ternyata tak hadir begitu saja secara instan. Yusuf pernah mengenyam sekolah teknik kelistrikan di STM 5 Pajajaran Bandung ikut mempengaruhi dirinya. Ia mempraktikkan pelajaran di bangku sekolah tentang skema kelistrikan bolak-balik yang diterapkan dalam mesin printer.

Yusuf menjelaskan Es Robot dirakit dari berbagai limbah. Selain printer, Ia menggunakan akumulator atau aki 12 volt bekas kendaraan roda dua, selang bekas dispenser, tabung pendingin, serta komponen elektronik bekas mainan yang dipakai untuk mengatur waktu pompa mengisi air ke dalam gelas.

"Semuanya dari limbah yang didaur ulang. Saya praktikan lagi ilmu waktu di sekolah dulu. Alhamdulillah ke pakai lagi," terang Yusuf.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More