SuaraJabar.id - Wisata Jogja selalu membuat menarik bagi siapa saja yang mengunjunginya. Salah satu tempat wisata andalan dan sudah melegenda di sana adalah Taman Sari Jogja.
Taman Sari merupakan cagar budaya warisan Keraton Yogyakarta yang masih berdiri gagah. Kini cagar budaya itu dijadikan sebagai tempat wisata sejarah.
Di sana kamu akan melihat bangunan zaman dahulu yang kokoh. Bangunannya mempunyai gaya Portugis tapi kental dengan simbol Jawa.
Taman Sari berlokasi di Jalan Taman, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Tepatnya berada di sekitar 300 meter sebelah barat Keraton Yogyakarta.
Taman Sari dibangun pada pemerintahan Sulatan Hamengkubuwono I, tepatnya pada tahun 1758.
Taman ini berdiri di atas puing-puing Pesanggrahan Garjitawati atau bekas keraton lama. Luas lahan di kawasan taman ini sekitar 10 hektar lebih.
Di dalam Taman Sari Jogja terdapat 57 bangunan, diantaranya kolam pemandian, danau buatan dengan pulaunya, lorong bawah tanah, kanal air, jembatan gantung, dan lain-lain.
Pembangunan Taman Sari dimulai pasca penandatanganan Perjanjian Giyanti 1755.
Tujuan pembangunan taman ini untuk menemtramkan hati, untuk istirahat serta tempat untuk rekreasi Sultan dan keluarganya.
Baca Juga: Aktifkan Posko Gumaton, Pemkot Jogja Perketat Pengawasan sepanjang Tugu hingga Keraton
Fungsi lain dari bangunan ini untuk benteng pertahanan dari serangan musuh.
Pasalnya Taman Sari dahulunya digunakan untuk mandi para istri Sultan Hamengkubuwono. Di tempat itu ada menara yang bisa dipergunakan untuk mengamati para isti Sultan yang sedang mandi.
Saat mulai memasuki Taman Sari Jogja, kamu akan melihat gambar-gambar yang mengisahkan keadaan Taman Sari pada masa lalu.
Dari gambar itu diceritakan jika pada zaman dulu terdapat kebun-kebun buah yang bisa dipetik Sultan setiap hari. Suasana pada zaman dahulu sejuk, karena masih banyak pepohonan.
Saat di sana, pengunjung bisa naik ke sebuah menara. Sehingga mereka bisa menikmati pemandangan dari atas serta melihat kolam yang berada di sisi utara dan sisi selatan.
Selain itu para wisatawan juga bisa melihat rumah penduduk di sekitarnya yang dulu merupakan kawasan kebun buah.
Tag
Berita Terkait
-
Motor Tak Bisa Belok, Wanita Asal Ponjong Tewas Tabrak Pembatas Jalan
-
Aktifkan Posko Gumaton, Pemkot Jogja Perketat Pengawasan sepanjang Tugu hingga Keraton
-
Segera Diresmikan Akhir 2021, Revitalisasi Jalan Jenderal Sudirman Sudah Capai 100 Persen
-
Naik KA Selama Nataru ke Jogja, Anak di Bawah Usia 12 Tahun Wajib PCR
-
Kasus Narkoba di Jogja Tertinggi Dibanding Kasus Kriminal Lain, Setahun Ada 118 Kasus
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Diduga Rampas Sertifikat Jaminan Utang Rp500 Juta, Kades di Bekasi Terancam Dipolisikan