Scroll untuk membaca artikel
Nur Afitria Cika Handayani
Sabtu, 25 Desember 2021 | 16:01 WIB
Taman Sari Yogyakarta. (Suara/Arendya)

SuaraJabar.id - Wisata Jogja selalu membuat menarik bagi siapa saja yang mengunjunginya. Salah satu tempat wisata andalan dan sudah melegenda di sana adalah Taman Sari Jogja.

Taman Sari merupakan cagar budaya warisan Keraton Yogyakarta yang masih berdiri gagah. Kini cagar budaya itu dijadikan sebagai tempat wisata sejarah.

Di sana kamu akan melihat bangunan zaman dahulu yang kokoh. Bangunannya mempunyai gaya Portugis tapi kental dengan simbol Jawa.

Taman Sari berlokasi di Jalan Taman, Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Tepatnya berada di sekitar 300 meter sebelah barat Keraton Yogyakarta.

Baca Juga: Aktifkan Posko Gumaton, Pemkot Jogja Perketat Pengawasan sepanjang Tugu hingga Keraton

Taman Sari dibangun pada pemerintahan Sulatan Hamengkubuwono I, tepatnya pada tahun 1758.

Taman ini berdiri di atas puing-puing Pesanggrahan Garjitawati atau bekas keraton lama. Luas lahan di kawasan taman ini sekitar 10 hektar lebih.

Di dalam Taman Sari Jogja terdapat 57 bangunan, diantaranya kolam pemandian, danau buatan dengan pulaunya, lorong bawah tanah, kanal air, jembatan gantung, dan lain-lain.

Pembangunan Taman Sari dimulai pasca penandatanganan Perjanjian Giyanti 1755.

Tujuan pembangunan taman ini untuk menemtramkan hati, untuk istirahat serta tempat untuk rekreasi Sultan dan keluarganya.

Baca Juga: Kasus Narkoba di Jogja Tertinggi Dibanding Kasus Kriminal Lain, Setahun Ada 118 Kasus

Fungsi lain dari bangunan ini untuk benteng pertahanan dari serangan musuh.

Pasalnya Taman Sari dahulunya digunakan untuk mandi para istri Sultan Hamengkubuwono. Di tempat itu ada menara yang bisa dipergunakan untuk mengamati para isti Sultan yang sedang mandi.

Saat mulai memasuki Taman Sari Jogja, kamu akan melihat gambar-gambar yang mengisahkan keadaan Taman Sari pada masa lalu.

Dari gambar itu diceritakan jika pada zaman dulu terdapat kebun-kebun buah yang bisa dipetik Sultan setiap hari. Suasana pada zaman dahulu sejuk, karena masih banyak pepohonan.

Saat di sana, pengunjung bisa naik ke sebuah menara. Sehingga mereka bisa menikmati pemandangan dari atas serta melihat kolam yang berada di sisi utara dan sisi selatan.

Selain itu para wisatawan juga bisa melihat rumah penduduk di sekitarnya yang dulu merupakan kawasan kebun buah.

Load More