Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 25 Desember 2021 | 17:15 WIB
ILUSTRASI - Petani cabai di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (30/5/2021). Mereka mengeluhkan jimplangnya harga jual cabai di tingkat petani dengan harga jual di pasaran. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Jelang Akhir Tahun 2021, Petani Cabai di Ciamis Sumringah Dapat Berkah

Suasana bahagia tengah menyelimuti petani cabai di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat jelang tahun baru 2022 ini.

Mereka sumringah karena harga cabai melejit jelang masa panen yang akan tiba dalam waktu dekat ini.

Saepudin seorang petani cabai rawit mengaku tidak bisa memprediksi sampai kapan harga cabai tetap tinggi.

Baca Juga: Kenapa Tahun Baru Identik Kembang Api? Ternyata Begini Sejarahnya

“Yang jelas sekarang sumringah karena harga cabai rawit tinggi,” ujar Saepudin Jumat (24/12/2021).

Saat ini cabai rawit miliknya sudah mau memasuki masa panen. Dengan harga saat ini sekitar Rp 65.000 per kilogram tentunya memberikan keuntungan cukup besar bagi Saepudin.

“Sebelumnya harga cabai rawit di tingkat petani hanya Rp 25.000 per kg, sekarang alhamdulillah naik signifikan,” katanya.

Lanjutnya, harga cabai rawit di Ciamis melejit lantaran pasokan dari luar berkurang, cuaca buruk sehingga kualitas cabai menurun.

Selain faktor cuaca yang ekstrim, pola tanam petani yang tidak konsisten berpengaruh terhadap kenaikan harga jual.

Baca Juga: 50 Twibbon Natal dan Tahun Baru untuk Foto Profil WA, IG dan Facebook

“Terkadang waktu harga murah dan cuaca normal para petani tidak menanamnya dalam jumlah banyak,” ungkap Saepudin.

Harga berbagai jenis cabai di pasar tradisional Kawali, Ciamis sendiri terpantau mengalami lonjakan.

Salah seorang pedagang Eneng mengatakan, mahalnya harga cabai rawit di Ciamis akibat pasokan barang yang kurang.

“Kenaikan harga dipengaruhi menyusutnya hasil panen ketika memasuki musim penghujan,” jelasnya.

Load More