SuaraJabar.id - Aktivitas penambangan di Kampung Pasir Hilir, RT 04/04, Desa Sindangkerta, Kecamatan Sindangkerta, Kabupaten Bandung Barat (KBB) diblokade warga setempat.
Aksi penutupan akses jalan dan penyegelan satu unit warga itu dilakukan pada Minggu (26/12/202). Bahkan, akibat aksi penutupan tersebut sempat terjadi cekcok antara warga dengan seseorang yang diduga dari pihak penambangan.
Aksi keributan itupun viral di media sosial. Setelah ditelusuri, aksi penyelegelan itu dipicu lantaran warga setempat menilai aktivitas tersebut mengancam kelestarian lingkungan, merusak jalan, menimbulkan kebisingan, dan belum mengantongi izin.
"Betul, warga terpaksa menyegel. Karena sudah diperingatkan tapi tetap menambang. Kegiatan ini merusak lingkungan dan berdampak negatif bagi warga," ungkap Kepala Desa Sindangkerta, Eli saat dihubungi pada Selasa (28/12/2021).
Dirinya mengungkapkan, aktivitas penambangan di lahan Gunung Sangar seluas 1,4 hektar itu sejak awal belum mengantongi izin penambangan berupa IUP dan IUPK.
Dalam pelaksanaannya mereka hanya mengantongi izin amdal atau UKL-UPL.
"Selain belum izin, menurut tata ruang wilayah selatan KBB tidak diperuntukkan bagi aktivitas tambang. Jadi ini menyalahi," jelasnya.
Eli menceritakan, aktivitas penambangan di lokasi tersebut awalnya berupa tambang tradisional.
Dalam perjalanan gunung tersebut juga sempat dieksplorasi oleh perusahaan Lestari Rukun, namun berhenti dan dialihkelolakan ke Bumdes tahun 2008.
Baca Juga: Viral, Oknum Diduga PNS Ketangkap Basah Lagi Ngamar, Netizen: Gajinya Buat Nyewa Hotel
Eli menjelaskan, pengelolaan oleh Bumdes dihentikan karena dinilai tak ramah lingkungan.
Pihak desa mencabut pengelolaan itu dan berniat memanfaatkan gunung tersebut sebagai lokasi wisata.
"Setelah lama berhenti, tanggal 18 September 2021 tiba-tiba aktivitas tambang mulai lagi. Untung warga langsung menolak," terang Eli.
Eli menjelaskan dampak paling dirasakan warga adalah bising dan hancurnya akses jalan desa sepanjang 1.500 meter akibat lalu-lalang dump truk pengangkut batu. Padahal, jalan tersebut baru saja diaspal hotmix menggunakan dana desa.
"Padahal jalan desa baru diperbaiki, tapi rusak lagi oleh dump truk," tukasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
10 Istilah Paling Banyak Dicari Warganet Sepanjang Tahun 2025
-
Inilah PT Tambang Mas Sangihe yang Ditolak Helmud Hontong Sebelum Meninggal Dunia
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Bukan Sekadar Tren Viral: Memahami Kekuatan Pop Culture di Era Digital
-
Viral di Medsos, Purbaya Bantah Bantuan Bencana Sumatra dari Luar Negeri Kena Pajak
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puluhan Aksi Tanggap Darurat, Bantuan BRI Jangkau 70 Ribu Lebih Warga Terdampak
-
Transformasi Mengejutkan LIMA di Usia 20 Tahun, Apa Itu Filosofi Lima Jari?
-
Akhir Perjalanan 'Couple Goals' Jabar: Atalia dan Ridwan Kamil Sepakat Pisah Baik-Baik
-
5 Spot Wisata Hidden Gem dan Kuliner Viral di Subang untuk Libur Akhir Tahun 2025
-
Danantara dan BP BUMN Tegaskan Komitmen Sosial Lewat Pengiriman 1.000 Relawan ke Provinsi Terdampak