SuaraJabar.id - Dalam sebuah patroli yang melintas daerah Gununghalu, Bandung Barat, pasukan baret hijau Belanda Depot Speciale Troepen (DST) dikagetkan oleh suara letusan tembakan.
Salah satu sasarannya adalah pentolan pasukan khusus Belanda yakni Raymond Pierre Paul Westerling. Namun ternyata pria Belanda itu tak ikut serta dalam rombongan, meski sudah terjadi pertempuran darah.
Aksi penghadangan itu dipicu lantaran pasukan DST atau Korps Speciale Troepen (KST) disebut telah melakukan praktek kekerasan dan aksi pemerkosaan terhadap perempuan-perempuan muda.
Westerling dan Pasukannya Masuk ke Bandung Barat
Belum diketahui kapan Westerling masuk ke wilayah Bandung Barat. Hanya saja sekitar tahun 1947 ia dipulangkan dari Sulawesi Selatan usai ditugaskan melakukan aksi bersih-bersih. Ia datang bukan untuk sembunyi.
Namun untuk memimpin pasukan elit Belanda. Ia merupakan komandan KST yang bermarkas di Batujajar, Bandung Barat. Ia juga pernah tinggal di salah satu Rumah Dinas di Komplek Radio Tjililin.
"Jadi gini Westerling kan pernah jadi komandan KST, sempat punya rumah di salah satu rumah dinas gedung radio Cililin," terang pegiat sejarah, David Riksa Buana saat dihubungi Suara.com pada Rabu (29/12/2021).
Keberadaan Westerling di Bandung Barat pun disebut ingin melakukan bersih-bersih. Selain aksi pembantaian di Gununghalu terhadap warga pribumi yang menyerang pasukannya, ia juga disebut menjadi bagian dari pembantaian di Pasir Angin, Rongga, Bandung Barat.
"Ia bersama pasukan KST-nya sempat memburu dan membantai warga dan pejuang setempat sampai ke Wilayah Pasir Angin di Rongga," terang David.
Baca Juga: Anggota TNI di Medan Meninggal Saat Pembinaan Fisik, Kodam I/BB Bentuk Tim Investigasi
Benteng Gedong Dalapan jadi Saksi
Salah satu saksi bisu keberadaan Westerling di Bandung Barat adalah Benteng Gedong Dalapan yang berada di Kampung Pasir Gagak, RT 02/03, Desa Karanganyar, Kecamatan Cililin.
Benteng yang berada di Pasir Gagak dengan ketinggian sekitar 764 mdpl dibuat oleh Pemerintah Kolonial Belanda pada abad ke-19 awal atau sekitar tahun 1900-1906, dengan material pondasi baru dan cor.
Luas komplek Benteng Pertahanan ini kurang lebih 25 hektare yang berfungsi sebagai tempat untuk mengawasi dan menjaga aset Belanda seperti markas (KST) di Batujajar, Gedung Radio Pertama Di Indonesia, Radio Tjililin, Perkebunan Pasir Benteng, Perkebunan Tjidawal dan Perkebunan Montaya.
"Fakta terpenting bahwa benteng ini adalah saksi bisu kekejaman Westerling," ucap David.
Westerling Jadi Buronan
Tag
Berita Terkait
-
Klasemen BRI Super League Pekan ke-13 Usai Persib Bandung Disikat Malut United
-
Minus Bojan Hodak, Begini Kondisi Skuat Persib Jelang Lawan MU: Tetap Usung Misi 3 Poin
-
Lalui Perjalanan Tak Biasa ke Kandang MU, Marc Klok Akui Capek tapi Mau Menang
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Rekomendasi Panduan Lengkap Jersey Persib Ori: Cara Membedakan, Jenis dan Harga Terbaru
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Cirebon Darurat! Banjir Rendam 22 Desa, Lebih dari 6.500 Warga Terdampak
-
Rute Eksotis Jakarta-Cianjur Batal Dilayani KA Jaka Lalana, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027