Netizen Minta Penculik dan Pemerkosa Gadis 14 Tahun di Bandung Dihukum Mati

SuaraJabar.id - Kasus penculikan dan pemerkosaan seorang gadis berusia 14 tahun di Kota bandung membuat netizen atau warganet geram.

Mereka menuntut agar pelaku dihukum seberat-beratnya, bahkan hingga hukuman mati.

Mereka mengecam tindakan keji para pelaku yang tak kenal manusiawi.

Sejak akun Instagram milik @alvianakmal mengunggah kabar ini mulai dari kronologi dan foto para pelaku, jagat maya mulai bersikap.

Baca Juga: Di Depan Denny Sumargo, Faisal Sindir Doddy Sudrajat: Yang Rugi Kedua Almarhum dan Gala

"Sakit hati nyesek banget ya Allah, padahal bukan siapa siapanya, semoga korban sembuh mental dan fisiknya, dan bisa dapat kehidupan bahagia," tulis akun @lindamy***.

"Hukuman mati pantes," tambah akun @erlangga_***

Dalam unggahan tersebut kemudian dijelaskan bahwa dari puluhan pelaku, baru 3 diantaranya yang telah diamankan, sisanya masih dalam pencarian kepolisian.

Warganet meminta untuk nama dan wajah para pelaku agar tidak disamarkan.

"Gak usah disensor mukanya, " kata akun @wulanyu***.

Baca Juga: Viral Foto Ketum PSSI Terpampang di Poster Timnas, Banjir Komentar Kocak Warganet

"Untuk para pelaku tidak usah disamarkan, mau dibawah 20 tahun atau sudah ditangkap, pelaku kekerasan seksual harus diekspos biar tidak ada korban lagi, " komen akun @steffin***.

"Nama dan foto pelaku jangan disensor, " tambah akun @syahiida***.

"Gak usah disamarkan foto pelaku sama namanya," saran akun @_iisfatmaw***.

Warganet juga berbondong bondong menandai akun akun resmi para tokoh, penegak hukum dan publik figur agar merespon peristiwa miris ini.

"Harus viral ini supaya kasusnya diproses, kalau gak viral pasti dianggap remeh, kasihan adek, semoga adek segera pulih fisik dan mental. Pelaku semoga ditangkap dan dihukum seberat beratnya. Yuk pengacara kondang siapapun yang bisa bantu bapak dan anak ini mencari keadilan tolong dibantu kasusnya," kata akun @heyits***.

Unggahan Alvian Akmal pun terus berlanjut memperlihatkan bagaimana ayah dari korban meluapkan amarah dalam dada atas apa yang menimpa putrinya.