Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 31 Desember 2021 | 12:53 WIB
ILUSTRASI - Tangkapan layar kamera CCTV terlihat seorang pencuri tengah beraksi mencuri motor trail di di Perum Bumi Cilebut Damai, Desa Cilebut Barat Kecamatan Sukaraja Kabupaten Bogor. [Bogordaily]

SuaraJabar.id - Maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor di Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya membuat mahasiswa kampus itu geram.

Tak tanggung-tanggung, dalam sehari pernah terjadi tiga aksi pencurian motor di Kampus Unsil.

Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Siliwangi (AMPS) mengaku telah menyampaikan keluhan perihal maraknya pencurian motor kepada pihak kampus namun tak ada tanggapan serius.

Ketua AMPS, Ilham mengatakan bahwa kondisi ini menghilangkan rasa keamanan dan kenyamanan bagi mahasiswanya sendiri

Baca Juga: 4 Pertimbangan Penting Sebelum Memutuskan Kuliah Sambil Kerja agar Tak Keteteran

"Terakhir kemarin Selasa, 28 Desember 2021 motor mahasiswa jam 04.50 WIB saat sedang solat subuh depan Masjid Muhajirin Unsil, motornya diembat maling," terang Koordinator AMPS, Ilham dikutip dari unggahan akun Instagram @tasikasik.id.

Ia menambahkan seringnya aksi pencurian ini terjadi pasca Kampus Unsil menerapkan parkir barier gate dengan tiga titik di setiap sudut kampus.

"Dengan adanya barrier gate bukan merupakan solusi namun menambah masalah baru," ucap Ilham lagi.

Pihaknya menganggap pembangunan barrier gate ini hanya menghabiskan anggaran dengan kucuran dana yang besar namun tak sebanding dengan fasilitas maupun efek positif yang ditimbulkan.

"Jumlah keamanan yang minim dan fasilitas keamanan seperti CCTV di lingkungan kampus pun banyak yang tidak berfungsi, ini menjadi polemik juga dikalangan mahasiswa," tambah Ilham.

Baca Juga: Kolaborasi Penelitian dengan Dosen, Mahasiswa Curhat Dapat Royalti Kecil, Tuai Perdebatan

Ia merasa prihatin karena seharusnya permasalahan seperti ini menjadi perhatian bagi lembaga Unsil.

"Miris kami melihat lembaga Unsil yang lamban, pihak lembaga hanya sekedar menghimbau saja mengenai keamanan dan kenyamanan dikampus, kampus Unsil kini jauh dari kata aman," tuturnya dalam kutipan.

Hal ini memberikan rasa kecewa dari para mahasiswa yang seharusnya tenang justru dilanda kegelisahan.

"Jangan sampai ada anggapan dari mahasiswa dan orangtua siswa kepedulian lembaga kampus terhadap kenyamanan dan keamanan sudah tidak ada, meski sudah ada kejadian pencurian motor berulang kali," pungkasnya.

Kini mereka pun bahkan sampai memasang spanduk bertuliskan " Kampus Unsil Jauh Dari Kata Aman"di area kampus sebagai bentuk kekecewaan dan rasa tak aman.

Kontributor : Ririn Septiyani

Load More