Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 06 Januari 2022 | 13:37 WIB
Pengunjung memadati kolam renang air panas di Cipanas, Kabupaten Garut. [Tangkapan Layar]

"Total kasus Omicron menjadi 254 kasus, terdiri dari 239 kasus dari pelaku perjalanan internasional,  dan 15 kasus transmisi lokal," ungkap juru bicara Kementerian Kesehatan Dr.  Siti Nadia Tarmizi dikutip dari laman resmi Kemenkes.  

Pihaknya juga membeberkan gejala signifikan belum terlalu terlihat.  

"Dari hasil pemantauan sebagian besar kondisinya ringan dan tanpa gejala,  kemudian untuk gejala paling banyak adalah batuk sebesar 49% dan pilek 27%," terangnya lagi.  

Omicron memiliki tingkat penularan yang jauh lebih cepat dibandingkan varian Delta.  Sejak pertama kali ditemukan pada tanggal 24 November 2021 di Afrika Selatan,  kini Omicron telah terdeteksi terdapat di lebih dari 110 negara.  

Baca Juga: Epidemiolog Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19 Baru Terjadi Akhir Februari, Ini Sebabnya

Dalam level nasional pergerakan Omicron juga terus mengalami peningkatan sejak dikonfirmasi 16 Desember 2021. 

Nadia menghimbau kepada masyarakat agar senantiasa meningkatkan kewaspadaan individu demi menghindari potensi penularan Omicron  dengan mentaati protokol kesehatan 5 dan vaksinasi harus tetap sejalan.

Kontributor : Ririn Septiyani

Load More