SuaraJabar.id - Pemerintah Jawa Barat saat ini memiliki binaan 3.500 usaha kecil dan menengah atau UKM. Untuk memperluas pemasaran, mereka terus mendorong produk ribuan UKM itu agar bisa menembus pasar luar negeri.
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jabar Kusmana Hartadji mengatakan, pelaku UKM bakal mendapatkan keuntungan yang lebih besar jika mereka bisa menembus pasar luar negeri.
"Sekarang sudah ada produk UKM kita dari Jabar yang sudah ke luar negeri," kata Kusmana acara peluncuran Creative Business Solutions sebagai program untuk dorong produktivitas UKM lokal bersamaan dengan pembukaan Creative Hub di Kota Tasikmalaya, Kamis (13/1/2022) dikutip dari Antara.
Produk UKM di Jabar yang sudah mulai menembus pasar luar negeri, kata dia, di antaranya produk sayuran seperti wortel dan jengkol, buah-buahan seperti manggis, dan pakaian gamis maupun peci yang dikelola oleh kelompok usaha seperti dari pondok pesantren.
"Kemarin dari Jabar ekspor sayuran dan buah-buahan seprti manggis, jengkol juga sudah ke luar negeri ke Dubai," katanya.
Ia menyampaikan produk yang cukup menarik perhatian yaitu sayuran jengkol yang dikelola oleh pelaku usaha di pondok pesantren dari Tasikmalaya dan Majalengka yang langsung mengirimkan barangnya ke Dubai.
Awal pengiriman jengkol itu, kata dia, sebanyak 100 kilogram yang dijual langsung di supermarket ternama di Dubai.
"Sementara ini baru mengirim jengkol ke Dubai, nanti berikutnya kita harapkan bisa masuk ke negara lain di Timur Tengah," katanya.
Menurut dia produk UKM dari Jabar seperti sayuran maupun buah-buahan dan produk bukan makanan lainnya memiliki pasar yang cukup bagus di pasar mancanegara, salah satunya pasar di Timur Tengah.
Baca Juga: Sering Ditanya Soal Pilpres 2024, Begini Jawaban Santai Ridwan Kamil
Negara di Timur Tengah itu, kata dia, banyak orang Indonesia yang tentunya membutuhkan bahan baku makanan khas daerahnya seperti jengkol.
"Kenapa tertarik, karena banyak istrinya orang Indonesia, orang lokal, konsumennya ada orang Indonesia," katanya.
Berita Terkait
-
Mengenal Farida Faricha, Aktivis NU dan Kader PKB yang Jadi Wakil Menteri Koperasi
-
Dibalut Komedi, Komeng Sentil Kementerian Kehutanan Soal Hutan Adat di Jawa Barat
-
UKM Naik Kelas: Ini Tren Digitalisasi yang Bikin Bisnis Kecil Makin Gesit
-
Siswa SMKN 1 Cileungsi Kembali Belajar dengan Tenda Darurat usai Gedung Rusak
-
Dedi Mulyadi Ogah Pakai Mobil Dinas dan Baju Gratisan: Saya Bukan Yatim Piatu
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Detik-detik Mencekam di Cianjur, Niat Melerai Justru Jadi Petaka
-
Kontroversi Makanan Bergizi Gratis: Tanggung Jawab Siapa Jika Ada Korban?
-
Kenapa Banyak Korban PHK di Jawa Barat? Ini Jawaban Dedi Mulyadi
-
4 Poin Tamparan Dedi Mulyadi: Lupakan Luar Negeri, Ini PR Kepala Daerah di Jabar!
-
Dedi Mulyadi ke Kepala Daerah: Urus Sampah-Jalan Rusak Dulu, Jangan Mimpi ke Luar Negeri