SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Tasikmalaya menutup sementara tiga hotel yang berada di kawasan Mangkubumi. Tiga hotel itu ditutup karena diduga sering dipakai sebagai tempat prostitusi online.
Tiga hotel yang ditutup tersebut adalah Hotel Daya Grand, Hotel Linggajaya dan Hotel Daya Prima. Ketiganya disegel oleh petugas gabungan dari Satpol PP, Disporabudpar, serta unsur Forkopimda Kota Tasikmalaya pada Rabu (19/1/2022).
Kepala Bidang Penegakan Perundang-undangan Satpol PP Kota Tasikmalaya, Dedi Tarhedi mengatakan, dugaan bahwa ketiga hotel itu kerap dijadikan lokasi prostitusi bukanlah tanpa dasar.
Pihaknya sering menerima aduan dari warga dan juga pernah melakukan pengecekan ke tiga hotel yang ada di kawasan Mangkubumi itu.
“Berbagai proses sesuai aturan sudah kita tempuh melalui Bidang Tibum. Kita juga tidak pernah mengabaikan aduan dari masyarakat untuk melakukan pengecekan ketiga lokasi hotel tersebut, dan memang terbukti ada kegiatan tindak prostitusi,” terang Dedi.
Sekretaris Disporabudpar Kota Tasikmalaya, Rita Amelia juga menjelaskan bahwa kegiatan ketiga hotel tersebut melanggar Perda Kebudayaan pasal 33. Yang mana hotel yang ada di kota berjuluk Kota Santri itu tidak boleh menjadi tempat prostitusi.
“Dari ketiga hotel itu, dua hotel yaitu Daya Grand dan Linggajaya sudah memiliki izin, sedangkan Daya Prima belum,” ungkapnya.
Rita menyebutkan, penutupan itu berlaku sementara. Ketika pemilik atau pengelola mau mentaati Perda dan dengan pengawasan ketat, maka tak menutup kemungkinan bisa kembali beroperasi.
“Meski kami memiliki keterbatasan sumber daya manusia, namun pengawasan akan kami lakukan juga ke hotel-hotel lainnya. Termasuk hotel berbintang,” tandas Rita.
Baca Juga: Dua ATM di Tasikmalaya Nyaris Dibobol Maling dalam Semalam
Sementara itu, salah seorang pengelola Hotel Daya Prima, Dadan Prima mengatakan, setiap ada panggilan dari instansi terkait selalu ia sampaikan kepada pemilik hotel.
“Namun pemilik hotel selalu tak mengindahkan hal itu. Karena saya kan hanya sebagai pengelola yang mendapat kepercayaan pemilik. Kalau masalah prostitusi, saya hanya menyediakan kamar, dan tidak menyediakan wanita,” kata Dadan.
Berita Terkait
-
Viral Tamu Hotel Indonesia Pekalongan Diusir karena Tolak Biaya Tambahan
-
Pengusaha Hotel Resah Ditagih Royalti LMKN Hanya Karena Ada TV di Kamar
-
Takut Sanksi Pidana dan Denda, Hotel di Mataram Terpaksa Harus Bayar Royalti
-
Kicauan Burung Disangka Musik: Hotel di Jawa Timur Protes Keras Usai Disomasi LMKN
-
Viral Hotel Disomasi LMKN Gegara Suara Burung, Wirang Birawa Senggol KPK dan Kejaksaan
Terpopuler
- Shin Tae-yong: Jay Idzes Menolak
- Innalillahi, Komedian Mpok Alpa Meninggal Dunia
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Dulu Dihujat karena Biaya Persalinan Dibantu Raffi Ahmad, Rupanya Mpok Alpa Punya Cerita Memilukan
- Anak Muda Merapat! Ini 4 Mobil Bekas Keren Rp30 Jutaan yang Siap Diajak Keliling Pulau Jawa
Pilihan
-
Debit Manis Shayne Pattynama, Buriram United Menang di Kandang Lamphun Warrior
-
PSIM Yogyakarta Nyaris Kalah, Jean-Paul van Gastel Ungkap Boroknya
-
Cerita Awal Alexander Isak, Zlatan Baru yang Terasingkan di Newcastle United
-
Di Balik Gemerlap Kemerdekaan: Veteran Ini Ungkap Realita Pahit Kehidupan Pejuang yang Terlupakan
-
Daftar 5 HP Android Punya Kamera Setara iPhone, Harga Jauh Lebih Murah
Terkini
-
4 Fakta Penahanan Guru Ngaji yang Cabuli 9 Gadis di Puncak
-
Topeng Pengobatan Alternatif, Terungkap Modus Guru Ngaji Diduga Cabuli 9 Santriwati Sejak 2015
-
APBD Jabar Disahkan Pincang! 5 Fakta di Balik Aksi Boikot PDIP Gara-gara Dana Pesantren
-
Geger APBD Jabar! PDIP Boikot Paripurna, Tuding Janji Bantuan Pesantren Dikhianati Dedi Mulyadi
-
Drama PBB Cirebon Naik Gila-gilaan Dibatalkan! Ini 5 Poin Penting yang Wajib Kamu Tahu