Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 26 Januari 2022 | 16:37 WIB
Sejumlah warga berusaha mengevakuasi kubah masjid yang jatuh saat hujan deras dan angin kencang di Kampung Cipicung, Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Selasa (25/1/2022). [ANTARA/HO-Warga]

SuaraJabar.id - Sekretaris Daerah Kota Tasikmalaya Ivan Dicksan mengatakan pihaknya telah menetapkan status siaga darurat bencana.

Status tersebut ditetapkan untuk merespon hujan lebat disertai butiran es serta angin kencang yang menerjang sejumlah wilayah di Kota Tasikmalaya pada Selasa (25/1/2022).

Dari dara BPBD Kota Tasikmalaya, ada 50 kejadian yang tersebar di lima kecamatan akibat angin kencang dan hujan deras tersebut, dan laporan terus bertambah.

Mulai dari pohon tumbang, atap rumah tersapu angin dan tertimpa pohon hingga fasum fasos masyarakat yang rusak.

Baca Juga: Angin Kencang, Pohon Pinggir Jalan Sidoarjo Bertumbangan Timpa Pemotor Sampai Tewas

“Sesuai keputusan Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf, wilayah Kota Tasikmalaya berstatus Siaga Darurat Bencana,” ucap Ivan, Rabu (26/1/2022).

Penanganan masih terus dilakukan di lapangan mengingat banyaknya kejadian yang tersebar di berbagai wilayah.

Termasuk distribusi bantuan bagi warga terdampak tengah diupayakan melalui Biaya Tak Terduga (BTT) Pemkot Tasikmalaya.

“Tidak menutup kemungkinan jika statusnya bisa ditingkatkan menjadi tanggap darurat jika syaratnya terpenuhi.”

“Yang paling penting bantuan darurat bagi warga terkena dampak,” kata Ivan.

Baca Juga: Cuaca Ekstrem Belum Berakhir, Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim Minta Warga Paham Mitigasi Bencana

Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar mengatakan, laporan kerusakan akibat angin puting beliung masih terus masuk hingga siang tadi.

Tim juga masih melakukan penanganan beberapa pohon tumbang dan penambahan jumlah rumah yang rusak.

“Laporan masuk ada kemungkinan bertambah. Penanganan juga bersifat skala prioritas terutama pohon tumbang,” ucapnya.

Ia mengimbau masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan apalagi sejak jauh hari BMKG memperingatkan prediksi cuaca ekstrem.

“Kalau bencana terus terjadi, bukan tidak mungkin naik status menjadi tanggap darurat bencana,” katanya.

Load More