Scroll untuk membaca artikel
Galih Prasetyo
Jum'at, 04 Februari 2022 | 19:45 WIB
Kondisi Rumah Yuyun (55), Warga Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat Sebelum Diperbaiki (Suara.com/Ferry Bangkit)

SuaraJabar.id - Yuyun (55), janda asal Kampung Bantargebang, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tampak bahagia bercampur haru. Ia tak menyangka bisa menempati rumah yang layak huni lagi.

Rumah yang selama dia tempati seperti gubuk. Yuyun tinggal di rumah kayu yang lapuk dan bolong, dengan kondisi tempat tinggal yang mengkhawatirkan. Selama ini Yuyun hanya bisa meratapi rumah gubuknya.

Bagian dinding dan tiang rumahnya sudah lapuk dimakan usia. Atapnya pun sudah rusak. Jika hujan turun, Yuyun harus bersiap menghindari tempias air, dan jika terik, cahaya matahari akan menyoroti seisi rumah.

Jangankan untuk merehab rumah, untuk bertahan hidup saja ia malang kabut. Apalagi setelah suami tercintanya meninggal setahun lalu. Yuyun selalu mengharap belas kasian pemerintah, namun bantuan tak kunjung datang.

Baca Juga: Pengacara Klaim Sudah Diajukan, Surat Penangguhan Penahanan Adam Deni Ternyata Belum Ada di Meja Penyidik

Namun nasib baik pun datang untuk Yuyun akhirnya datang juga setelah anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa desa setempat mengetahui kondisi itu. Rumahnya dibongkar hingga diperbaiki dalam waktu sekitar tiga minggu.

"Kalau setiap kali hujan air sering masuk, ke dapur juga sama kebanjiran," kata Yunengsih (27), anak ketiga Yuyun, Yunengsih (27) saat ditemui pada Jumat (4/2/2022).

Ia mengakui kondisi ekonomi yang pas-pasan mengakibatkan orangtuanya tak mampu memperbaiki rumah yang sudah ditinggali selama puluhan tahun. Hampir setiap saat, keluarganya merasa was-was rumah berdinding bilik kayu itu roboh karena termakan usia.

Yuyun hidup menjanda setelah setahun lalu ditinggal mati suaminya, untungnya anak tertua yang bekerja di Jakarta masih sering mengirimkan uang seadanya untuk kebutuhan hidup Yuyun beserta ketiga adiknya.

"Kakak tertua kerja di Jakarta, pulang sebulan sekali atau kadang lebih. Kalau saya hanya ibu rumah tangga biasa," ucapnya.

Baca Juga: Kuasa Hukum Adam Deni Ajukan Penangguhan Penahanan, Bareskrim Polri Sebut Belum Terima Surat

Kabar kondisi rumah Yuyun yang reyot sudah sampai ke pemerintah tapi selalu gagal direhab. Padahal, rumah itu sudah pernah didata dan dicek pemerintah desa untuk mendapat bantuan bedah rumah, ia pun menyadari bahwa proses bantuan bedah rumah cukup lama.

"Sudah sering difoto, tapi baru sekarang berhasil direhab, senang sekali orangtua sudah punya rumah yang lebih layak. Terima kasih kepada TNI dan polisi," ujarnya.

Komandan Pusdik Armed Kodiklat TNI AD, Brigjen Jauhari Agus mengatakan, sinergitas TNI dan Polri selalu membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, khususnya menyediakan tempat tinggal layak.

"Dengan saling berbagi, Insya Allah kita mampu memberikan solusi kepada masyarakat. Pelan-pelan tapi pasti akan membawa dampak sosial kesejahteraan masyarakat di sekitar kita," kata Agus.

Agus menambahkan, pihaknya berjanji akan selalu membantu mengentaskan kemiskinan salah satunya melaksanakan rehab rumah bagi masyarakat kurang mampu.

"Semoga kegiatan ini bisa membawa kebaikan bagi semua dan bisa diteruskan kedepannya," paparnya.

Kapolres Cimahi AKBP Imron Ermawan mengungkapkan, pihaknya merasa terenyuh melihat kondisi rumah Yuyun yang dinilai sangat tidak layak. Kini setelah berhasil direhab, dirinya berharap rumah bisa dimanfaatkan untuk hal-hal yang bermanfaat.

"Anak-anak ibu akan menjadi soleh dan melahirkan cucu yang baik dan kelak akan hidup di rumah ini dengan mendapat pahala," kata Imron.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More