SuaraJabar.id - Yuyun (55), janda asal Kampung Bantargebang, Desa Mekarsari, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat (KBB) tampak bahagia bercampur haru. Ia tak menyangka bisa menempati rumah yang layak huni lagi.
Rumah yang selama dia tempati seperti gubuk. Yuyun tinggal di rumah kayu yang lapuk dan bolong, dengan kondisi tempat tinggal yang mengkhawatirkan. Selama ini Yuyun hanya bisa meratapi rumah gubuknya.
Bagian dinding dan tiang rumahnya sudah lapuk dimakan usia. Atapnya pun sudah rusak. Jika hujan turun, Yuyun harus bersiap menghindari tempias air, dan jika terik, cahaya matahari akan menyoroti seisi rumah.
Jangankan untuk merehab rumah, untuk bertahan hidup saja ia malang kabut. Apalagi setelah suami tercintanya meninggal setahun lalu. Yuyun selalu mengharap belas kasian pemerintah, namun bantuan tak kunjung datang.
Namun nasib baik pun datang untuk Yuyun akhirnya datang juga setelah anggota Bhabinkamtibmas dan Babinsa desa setempat mengetahui kondisi itu. Rumahnya dibongkar hingga diperbaiki dalam waktu sekitar tiga minggu.
"Kalau setiap kali hujan air sering masuk, ke dapur juga sama kebanjiran," kata Yunengsih (27), anak ketiga Yuyun, Yunengsih (27) saat ditemui pada Jumat (4/2/2022).
Ia mengakui kondisi ekonomi yang pas-pasan mengakibatkan orangtuanya tak mampu memperbaiki rumah yang sudah ditinggali selama puluhan tahun. Hampir setiap saat, keluarganya merasa was-was rumah berdinding bilik kayu itu roboh karena termakan usia.
Yuyun hidup menjanda setelah setahun lalu ditinggal mati suaminya, untungnya anak tertua yang bekerja di Jakarta masih sering mengirimkan uang seadanya untuk kebutuhan hidup Yuyun beserta ketiga adiknya.
"Kakak tertua kerja di Jakarta, pulang sebulan sekali atau kadang lebih. Kalau saya hanya ibu rumah tangga biasa," ucapnya.
Kabar kondisi rumah Yuyun yang reyot sudah sampai ke pemerintah tapi selalu gagal direhab. Padahal, rumah itu sudah pernah didata dan dicek pemerintah desa untuk mendapat bantuan bedah rumah, ia pun menyadari bahwa proses bantuan bedah rumah cukup lama.
"Sudah sering difoto, tapi baru sekarang berhasil direhab, senang sekali orangtua sudah punya rumah yang lebih layak. Terima kasih kepada TNI dan polisi," ujarnya.
Komandan Pusdik Armed Kodiklat TNI AD, Brigjen Jauhari Agus mengatakan, sinergitas TNI dan Polri selalu membantu masyarakat yang mengalami kesulitan ekonomi, khususnya menyediakan tempat tinggal layak.
"Dengan saling berbagi, Insya Allah kita mampu memberikan solusi kepada masyarakat. Pelan-pelan tapi pasti akan membawa dampak sosial kesejahteraan masyarakat di sekitar kita," kata Agus.
Agus menambahkan, pihaknya berjanji akan selalu membantu mengentaskan kemiskinan salah satunya melaksanakan rehab rumah bagi masyarakat kurang mampu.
"Semoga kegiatan ini bisa membawa kebaikan bagi semua dan bisa diteruskan kedepannya," paparnya.
Berita Terkait
-
Covid-19 di Batam Naik, Satpol PP Razia Gabungan Bersama TNI-Polri Perketat Prokes
-
Serangan Masif, Tersistematis dan Libatkan TNI-Polri, Komnas HAM Ungkap 4 Jenis Kejahatan Kasus Petrus Rezim Soeharto
-
Kendala Penyelidikan Tragedi Penembakan Misterius pada Medio 1980-an, Komnas HAM: Purnawirawan TNI-Polri Tolak Panggilan
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
5 Fakta Mencekam Pesawat Jatuh di Karawang: Mesin Mati di Ketinggian 5.500 Kaki, Pilot Lakukan Ini
-
Kesaksian Pilot Eko Saat Mesin Pesawat Mati di Langit Karawang: Tiba-tiba Loss Power
-
Aksi Heroik di Langit Karawang, Kapten Eko Agus Selamatkan 4 Kru Saat Pesawat 'Nyungsep' di Sawah
-
Cianjur Dikepung Tujuh Sesar Aktif, Ancaman Gempa Besar Bayangi Warga!
-
Terhempas di Sawah Karawang, Kesaksian Warga Lihat Pesawat PK-WMP Berputar-putar Sebelum Jatuh