Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 05 Februari 2022 | 14:56 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyerahkan uang hasil penjualan lukisan milik penjual lukisan di Jalan Braga, Kota Bandung, yang ia bantu penjualannya lewat NFT (Non-Fungible Tokens) Opensea. [ANTARA/HO-Humas Pemprov Jabar]

SuaraJabar.id - Tiga petinggi organisasi terlarang Negara Islam Indonesia (NII) berpangkat jenderal Diciduk petugas dari Polres Garut, Polda Jabar, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

Penangkapan tiga Jenderal NII itu mendapat apresiasi dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil.

"Saya apresiasi BNPT dan Polda Jabar, serta Polres Garut yang telah menangkap tiga orang petinggi NII," ujar Ridwan Kamil saat kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon, Jumat (4/2/2022) dikutip dari Antara.

Sodikin, Jajang, dan Ujer, warga Kabupaten Garut yang mengaku sebagai Jenderal NII itu ditangkap kepolisian dan dihadirkan dalam jumpa pers di Mako Polres Garut, Kamis (3/2/2022).

Baca Juga: Tingkat BOR Terus Meningkat, Ridwan Kamil Minta Rumah Sakit Siaga 1

Ketiganya berperan besar dalam menyebarkan paham radikal di media sosial, maupun secara langsung.

ILUSTRASI - Viral video pria kibarkan bendera dan ajak masuk NII. (Facebook)

"Tiga orang ini mengaku jenderal NII. Mereka sudah melakukan banyak baiat di pesantren dan masyarakat awam," ucap Kang Emil, sapaan akrabnya.

Ia berharap peristiwa tersebut menjadi pelajaran bagi semua pihak agar tidak main-main dengan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI yang sudah menjadi landasan negara.

"Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran dan memberi efek jera," ujar Kang Emil.

Menurutnya, Pancasila sudah sangat akomodatif terhadap keberagaman Indonesia, termasuk dalam dakwah Islam. Dengan demikian tak perlu lagi ada konsep-konsep di luar kepancasilaan.

Baca Juga: Tanggapi Permintaan Maaf BNPT soal Ponpes dan Terorisme, HNW: Ini Tradisi Baru

"Pancasila sudah sangat akomodatif, maka tak perlu lagi ada konsep-konsep lain d luar itu," katanya.

Pihaknya pun mendorong kepolisian untuk terus mencari pihak-pihak yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI.

"Saya dukung kepolisian untuk terus mencari seluas-luasnya mereka yang hendak merongrong kewibawaan Pancasila dan NKRI," kata Kang Emil.

Load More