Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 09 Februari 2022 | 14:34 WIB
Kabaharkam Polri Komjen Pol Arif Sulistyanto. [Dok Humas Polda Jateng]

SuaraJabar.id - Kasus aktif COVID-19 di Kota Bandung mencapai 1.912 pasien per Selasa (8/2/2022). Dari keterangan Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, kasus COVID-19 di wilayahnya didominasi oleh varian Omicron.

Lonjakan kasus COVID-19 di Kota Bandung pun terbilang tingi. Dalam sehari, penambahan kasus bisa mencapai angka 200-300 kasus.

Menanggapi tingginya lonjakan kasus COVID-19 ini, Kepala Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol Arief Sulistyanto meminta masyarakat agar tidak panik.

Menurutnya melonjaknya kasus COVID-19 yang saat ini terjadi ialah akibat dari penyebaran varian Omicron. Untuk itu, ia meminta masyarakat memperketat protokol kesehatan.

Baca Juga: 10 Gejala Omicron Paling Buruk, Sakit Kepala Hingga Nyeri Dada

"Laksanakan protokol kesehatan ketat. Jangan pernah lepas masker, hindari kerumunan, cuci tangan," kata Arief, saat meninjau vaksinasi di Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (9/2/2022) dikutip dari Antara.

Arief menyebut penyebaran Omicron yang saat ini terjadi cukup membuat peningkatan kasus menjadi tinggi di sejumlah daerah, seperti di kawasan Jakarta, Bandung Raya dan Bali.

Meski kini kasus COVID-19 sedang melonjak, ia meminta masyarakat segera mengikuti vaksinasi dosis ketiga bagi yang belum.

"Yang belum vaksin segera vaksin, yang belum booster segera datang tempat vaksin yang sudah dipersiapkan," kata dia.

Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat agar segera melakukan isolasi mandiri apabila terindikasi mengalami COVID-19. Hal itu, kata dia, diperlukan untuk mencegah adanya penularan lebih luas.

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Batam: Probable Omicron Naik Tiga Kali Lipat

"Lakukan isolasi, bisa terpusat, tapi kalau gejala ringan bisa isolasi mandiri dengan pengawasan tenaga kesehatan," katanya.

Load More