Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 14 Februari 2022 | 15:34 WIB
ILUSTRASI - GP Ansor rayakan Hari Santri dengan berziarah dan bersilahturahmi ke Gereja serta Klenteng. [Istimewa]

SuaraJabar.id - Tanggal 14 Februari kerap menjadi hari istimewa bagi muda dan mudi. Dikenal sebagai Hari Valentine, hari ini biasanya menjadi momen untuk mencurahkan kasih sayang dengan memberikan hadiah, bunga, cokelat, maupun emoji hati atau kata-kata manis.

Awalnya, ada kemungkinan Hari Valentine ini didasarkan pada kombinasi dua pria. Pasalnya, ada dua nama Valentine yang dieksekusi pada 14 Februari (meskipun di tahun yang berbeda) oleh Kaisar Claudius II.

Diyakini bahwa Gereja Katolik mungkin telah menetapkan Hari St. Valentine pada 14 Februari untuk menghormati orang-orang ini, yang mereka yakini sebagai martir.

Terlebih lagi, salah satu dari orang-orang ini, Santo Valentine dari Terni, secara diam-diam meresmikan pernikahan untuk tentara Romawi yang bertentangan dengan keinginan kaisar pada masa itu.

Baca Juga: Setelah Sebulan Perang, Ini Fakta Invasi Rusia ke Ukraina dalam Angka

Kisah lain melibatkan praktik menulis surat cinta untuk Valentine Anda. Dikatakan bahwa St. Valentine menulis salam "valentine" pertama untuk seorang gadis muda yang dia ajar dan jatuh cinta dengannya saat dia dipenjara karena kejahatan yang diuraikan di atas.

Profil KH Hasyim Asyari, pendiri NU atau Nahdlatul Ulama (Wikimedia Commons)

Bagi sebagian Umat Islam, terutama yang tergabung di Nahdlatul Ulama atau warga Nahdliyin, tanggal 14 Februari juga memiliki arti penting bagi mereka.

Di tanggal itu pada tahun 1871 atau 12 Dzulqadah 1287 Hijriyah, Hadratusysyaikh KH Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama atau NU lahir.

Hadratusysyaikh KH Hasyim Asy'ari lahir di Pondok Pesantren Nggedang, Jombang, Jawa Timur dan meninggal dunia pada tanggal 21 Juli 1947 dalam usia 76 tahun.

Nahdlatul Ulama atau NU sendiri lahir pada 31 Januari 1926.

Baca Juga: Masih Belum Punya Hadiah Untuk Valentine? Cek Banyak Promo Menari di Ecommerce Ini

KH Hasyim Asyari atau yang akrab disapa Mbah Hasyim juga memiliki peran penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia.

Pada 22 Oktober 1945, ia mengeluarkan fatwa jihad yang berisi hukum tentang membela negara dan melawan penjajah.

Kekinian, 22 Oktober diperingati sebagai Hari Santri. Tujuan Hari Santri Nasional adalah untuk mengingatkan masyarakat dan para santri tentang perjuangan dan meneladani semangat jihad para santri yang digelorakan para ulama sebelumnya. Untuk memperingati Hari Santri nasional, terbentuk juga secara khusus sebuah lagu Hari Santri.

Load More