SuaraJabar.id - Kota Sukabumi, Jawa Barat mencatatkan satu kasus kematian akibat COVID-19 pertama di tahun 2022 setelah satu orang paien COVID-19 meninggal dunia pada Selasa (15/2/2022).
Dari keterangan Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, pasien COVID-19 itu di Rumah Sakit Setukpa Lemdiklat Polri.
Pasien adalah laki-laki berusia 59 tahun dengan keluhan gangguan saluran napas bagian bawah. Belum diketahui apakah ada komorbiditas atau tidak.
"Keluhannya dengan gangguan saluran napas bagian bawah. Komorbid belum jelas dan sampel kita kirim ke Bandung (Labkesda Jawa Barat) apakah ini terkait Omicron atau Delta," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi Wahyu Handriana.
Dengan penambahan tersebut, total kasus terkonfirmasi positif COVID-19 di Kota Sukabumi periode 1 Januari hingga 15 Februari 2022, ada 545 kasus.
Rinciannya, 13 pasien isolasi di rumah sakit, 434 pasien isolasi mandiri, 97 orang telah sembuh, dan satu lainnya meninggal dunia. Situasi ini berkelindan dengan kenaikan positivity rate.
Tercatat, positivity rate Kota Sukabumi pada Selasa ini mencapai 17,40 persen. Padahal, WHO menetapkan standar positivity rate sebesar 5 persen.
Positivity rate adalah perbandingan jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan. Apabila positivity rate suatu daerah tinggi, maka kondisi pandemi di daerah itu memburuk.
Terpisah, Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Lulis Delawati menyatakan bed occupancy rate atau BOR (keterisian tempat tidur rumah sakit) di Kota Sukabumi juga terus meningkat. Pada Selasa, 15 Februari 2022, BOR di Kota Sukabumi mencapai 27,96 persen. Meski, sebagian merupakan pasien luar Kota Sukabumi.
Baca Juga: Pemprov Sebut Pasien Mampu Ikut Isolasi Terkendali, DPRD DKI: Jangan Berlagak Miskin
Kota Sukabumi sendiri saat ini memiliki 304 tempat tidur isolasi Covid-19 yang tersebar di enam rumah sakit: RSUD R Syamsudin SH (210), RSUD Al-Mulk (13), RS Setukpa Lemdiklat Polri (24), RSI Assyifa (21), RS Kartika Kasih (27), dan RS Ridogalih (9).
Dari 304 tempat tidur yang tersedia, hingga Selasa ini sudah terpakai 85 tempat tidur atau 27,96 persen. Pasien-pasien itu diisolasi di RSUD R Syamsudin SH (42 orang), kemudian di RSI Assyifa (12 orang), di RS Setukpa Lemdiklat Polri (13 orang), RS Kartika Kasih Kota Sukabumi (16 orang), dan RSUD AL-Mulk (2 orang).
Berdasarkan jenis kelamin 85 pasien yang mengisi tempat tidur rumah sakit, 28 orang adalah laki-laki dan 57 lainnya perempuan. Sementara berdasarkan domisili, 43 pasien merupakan warga Kota Sukabumi dan 42 lainnya dari luar Kota Sukabumi. Persentase BOR ini pun masih berpeluang meningkat dengan bertambahnya kasus.
Diketahui, data BOR diambil dari sistem informasi rumah sakit atau SIRS Online Kementerian Kesehatan. Dalam ketentuannya, pasien yang baru suspek dan belum dinyatakan terkonfirmasi positif Covid-19, sudah masuk catatan SIRS Online tersebut.
Berita Terkait
-
Dukung Mitigasi Banjir dan Longsor, BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu Sukabumi
-
BPKN Ungkap Hasil Investigasi Sumber Air Aqua, Begini Hasilnya
-
Siswi MTs Sukabumi Akhiri Hidup, Isi Surat Ungkap Keinginan Pindah Sekolah karena Perilaku Teman
-
Siapa CEO Danone Indonesia? Bakal Dipanggil DPR RI Gegara Polemik Air Sumur Bor Aqua
-
Menjawab Sidak Dedi Mulyadi, 4 Bukti Kuat Sumber Air Aqua Berasal dari Pegunungan Terlindungi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Iwan Suryawan Minta Pejabat Jabar Gugurkan Cuti Massal Nataru, Prioritaskan Siaga Cuaca Ekstrem
-
Pemberdayaan Perempuan Jadi Kunci BRI untuk Menaikkelaskan UMKM
-
Bye-bye Macet Limbangan! Target Tuntas Tol Cigatas Tembus Garut-Tasik 2027
-
BRI Perkuat Pembangunan Infrastruktur Nasional Lewat Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Rencana Dedi Mulyadi Ganti Konsultan Pengawas dengan Mahasiswa Tuai Kecaman Keras