Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Jum'at, 18 Februari 2022 | 07:00 WIB
ILUSTRASI - Puluhan mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung memblokade Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (25/1/2022). Di Bandung Barat, 50 mahasiswa UIN SGD Bandung mempertanyakan kelanjutan pemberian beasiswa dari Pemkab Bandung Barat. [Suara.com/M Dikdik RA]

SuaraJabar.id - Nasib 50 mahasiswa Universitas Islam Negeri atau UIN Sunan Gunung Djati Bandung penerima beasiswa dari Pemkab Bandung Barat tidak jelas. Mereka pun mempertanyakan keseriusan pemberi beasiswa tersebut.

Sebab puluhan mahasiswa asal Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang sedang kuliah Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) tersebut sudah satu tahun statusnya dicutikan oleh kampus UIN SGD Bandung karena tunggakan pembayaran Uang Kuliah Tunggal (UKT).

"Selama ini kami mempertanyakan hal itu ke Pemda KBB, mencoba beraudiensi ke Plt Bupati Hengky Kurniawan, tapi tidak direspons," kata Sekretaris Jenderal Keluarga Mahasiswa Bandung Barat (Kembara) Nasrulloh Al-Fikri pada Kamis (17/2/2022).

Ia mengungkapkan, sudah setahun 50 mahasiswa PGMI di UIN SGD Bandung menunggu kelanjutan pendidikan mereka namun Pemkab Bandung Barat tidak memberi respon.

Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Penerima Beasiswa di Aceh Berpotensi Jadi Tersangka

Untuk itu pihaknya meminta kepada DPRD KBB untuk ikut mendorong penyelesaian musibah yang menimpa 50 mahasiswa tersebut.

Ketua Umum Kembara, Deni Permana menambahkan, sudah beberapa kali koordinator penerima beasiswa PGMI UIN SGD Bandung ingin mengadakan audiensi ke Plt Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan, namun tidak ada respons sama sekali.

Mahasiswa juga diancam bakal diberhentikan jika melakukan demonstrasi karena dianggap mencemarkan nama baik kampus.

"Permintaan kami baik-baik, untuk beraudiensi, tapi tidak pernah direspon, seolah Pemda KBB ingin membiarkan kasus ini begitu saja," ungkap Deni.

Ketua DPRD KBB Rismanto yang menerima perwakilan Kembara menyebutkan, problem ini berawal dari bupati non-aktif dan dasar hukumnya.

Baca Juga: Stop Mogok Kerja, Tenaga Kesehatan RSUD Cikalongwetan Beri Waktu 3 Hari pada Manajemen untuk Selesaikan Masalah

Pihaknya pernah mengundang pihak-pihak terkait dengan beasiswa ini untuk mencari masalahnya dan mendapatkan solusi.

"Terus terang saja, musibah mahasiswa ini menjadi pekerjaan rumah bagi DPRD, tapi kami sebagai dewan belum menyerah. Saya akan bertemu dengan jajaran Komisi IV untuk membahas masalah ini dan memperjuangkannya," kata dia.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Load More