Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 19 Februari 2022 | 20:31 WIB
Ekonom Senior menyoroti kinerja Menteri Perdagangan dan Menteri Perekonomian terkait persoalan minyak goreng yang dikeluhkan masyarakat. [nstagram]

SuaraJabar.id - Sebuah video yang memperlihatakan sejumlah emak-emak berebut minyak goreng di sebuah minimarket menyebar ke jejaring media sosial dan menjadi viral.

Diketahui, lokasinya berada di Balung Kulon, Jember, Jawa Timur, Rabu (16/2/2022). Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun instagram @infojember.

Menanggapi hal ini, ekonom Dr Rizal Ramli mengaku prihatin melihat adanya warga yang harus saling berebut untuk mendapatkan minyak goreng.

Menurutnya, para petinggi pemerintahan sekarang terbukti tidak kompeten dan tidak mampu mengatasi kelangkaan minyak goreng. Kebijakan pemerintah terkait sawit jsutru membuat kelangkaan minyak goreng terus berlangsung.

Baca Juga: Harga Minyak Goreng di Kabupaten Sampang Mahal, Tembus Rp 35 Ribu per Liter

"Sudah empat bulan kelangkaan minyak goreng yang runyam ini berlangsung dan Menko Ekuin Airlangga Hartartao dan Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi gagal mengatasi masalah ini," ujarnya menilai, Sabtu (19/2/2022).

Menanggapi krisis dan persoalan genting ini, tokoh nasional Rizal Ramli (RR) pernah menuturkan bahwa, banyak Menteri Presiden Jokowi hanya menang dalam gaya berpidato. Tapi gagal mengatasi minyak goreng dan bahkan kenaikan harga kedelai.

RR mengaku sangat prihatian bahwa Emak-emak saling dorong berebut Minyak Goreng hingga terjatuh, dan rekaman kejadian ini beredar di media sosial sehingga rakyat bisa melihat sendiri tragedi itu. "Sungguh menyedihkan," tandasnya.

RR bercerita, sampai kini urusan minyak goreng tidak ada habis-habisnya. Mengingatkan jurnalis Ilham Bintang pada judul novel wartawan legend, Mochtar Lubis, 'Jalan Tak Ada Ujung' (1952).

Novel berlatar perang kemerdekaan Indonesia yang bercerita tentang Guru Isa, guru sekolah yang membantu para gerilyawan namun hidup dalam ketakutan.

Baca Juga: Sidak Ketersediaan Minyak Goreng di Agen dan Toko, Bupati Banyumas Dapatkan Fakta Ini

Menurut Ilham Bintang, 'Ketakutan' serupa kini dialami para suami di seluruh Indonesia sejak kelangkaan minyak goreng terjadi. Para kepala rumah tangga stres tidak bisa tenang hidupnya, menghadapi istri-istri yang 'merepet' sepanjang hari mengutuki ironi kelangkaan minyak goreng.

Para suami juga khawatir kondisi itu bakal lebih runyam, merembet bikin imunitas ibu-ibu merosot, padahal itu lebih berbahaya di masa pandemi yang juga tiada ujung. Kelangkaan (mahalnya minyak nabati) memang merupakan ironi di Indonesia.

"Padahal negara ini produsen sawit terbesar di dunia," ujar RR.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video memperlihatkan sejumlah ibu-ibu berebut minyak goreng sampai berdesak-desakan. Ibu-ibu tersebut sampai berteriak demi mendapatkan minyak goreng.

Bahkan, minyak goreng yang terjatuh pun sampai jadi rebutan. Beberapa orang sampai melakukan aksi dorong.

Seperti diketahui, minyak goreng kini menjadi barang langka di pasaran. Sejak harganya turun menjadi Rp 14.000 per liter, minyak goreng sudah sulit didapatkan di minimarket.

Banyak masyarakat mengeluh tentang kelangkaan minyak goreng ini. Sebab, kelangkaan hampir ditemukan di semua minimarket yang menjual minyak goreng.

Load More