Berdasarkan data sementara BPBD Kota Sukabumi hingga Minggu (20/2/2022) pukul 12.00 WIB, ada 12.567 jiwa yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor pada Kamis, 17 Februari 2022, satu di antaranya meninggal. Kemudian, 87 rumah rusak berat, 173 rusak sedang, dan 3.493 rumah lainnya rusak ringan.
Tercatat pula, satu tempat ibadah rusak berat, dua rusak sedang, dan dua rusak ringan. Selanjutnya, dua lembaga pendidikan rusak berat, satu rusak sedang, dan satu lainnya rusak ringan. Satu fasilitas kesehatan pun mengalami rusak berat. Dengan adanya korban jiwa, Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, dianggap menjadi lokasi terparah.
Berdasarkan keterangan warga, banjir luapan sungai Cisuda yang diperkirakan setinggi 2 meter merendam rumah hingga masjid di Kampung Tugu. Sejumlah rumah yang terendam mengalami rusak parah hingga kerugian meteri karena beberapa fasilitas di dalam rumah yang ikut terendam dan rusak.
Kompleksitas soal bencana banjir memang sudah terjadi lama. Silang pendapat ihwal kebiasaan masyarakat membuang sampah ke sungai selalu mengemuka ketika bencana ini terjadi. Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat pun angkat suara terkait peristiwa maut banjir di Kota Sukabumi, khususnya di Kampung Tugu, Kelurahan Jayaraksa, itu.
Kepala Seksi Sungai, Danau, Waduk, dan Pantai pada UPTD Cisadea - Cibareno Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Ana Purnamasari mengatakan sungai Cisuda merupakan kewenangan pihaknya. Sungai ini memiliki panjang 2,5 kilometer dengan lebar rata-rata 10 hingga 12 meter.
Menurut Ana, meluapnya sungai Cisuda pada Kamis lalu disebabkan curah hujan tinggi dan longsoran yang membawa material pepohonan yang kemudian tersangkut di beberapa jembatan, termasuk Jembatan Merah, Baros. Kondisi tersebut membuat penyumbatan, sehingga aliran air tidak lancar.
"Termasuk adanya penyempitan sungai di beberapa titik jembatan dan sedimentasi ikut menjadi pemicu dangkalnya dasar sungai," kata Ana. Dia pun tak memungkiri masih adanya kebiasaan warga membuang sampah ke sungai. "Perlu juga penertiban bangunan di area sempadan sungai," tambah Ana menjelaskan.
Ana mengatakan kedalaman sungai Cisuda dapat mencapai 4 meter di bagian hulu (wilayah Salabintana, Kecamatan/Kabupaten Sukabumi), dan terus berkurang hingga kurang lebih 2 meter ketika memasuki kawasan permukiman penduduk (hilir). Pelebaran sungai dan normalisasi pun dirasa perlu dilakukan untuk mengantisipasi kejadian serupa.
Beberapa hal lainnya yang menurut Ana harus dilakukan adalah pemasangan papan imbauan, pembuatan tembok penahan tanah di area rawan longsor, serta pengerukan sungai (normalisasi) pengerukan sampah dan sedimen. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Perum Perhutani agar dilakukan terasering di sepanjang sungai Cisuda.
"Terasering itu dilakukan supaya tidak terjadi longsor yang menimbulkan banjir di hilir," ucapnya.
"Kami juga berkoordinasi dengan Pemerintah Kota dan Kabupaten Sukabumi agar bersama melakukan penertiban bangunan di sepanjang sungai, sehingga bisa sedikit menata dan ada perluasan," kata Ana.
Berita Terkait
-
Jakarta Banjir, Gubernur Jabar Sebut Bendungan Ciawi Percuma Jika Hilir Tak Dibenah
-
Dedi Mulyadi Tolak Narasi Banjir Kiriman, Tunjuk Hidung Pengusaha Jakarta Jadi Biang Kerok
-
7 Potret Rumah Mewah Tamara Geraldine Dilanda Banjir, Air Sampai Setinggi Pinggang Orang Dewasa
-
Dedi Mulyadi Bongkar Biang Kerok Banjir Bekasi-Karawang, Sentil Kepala Daerah
-
Dicap Tak Becus, PSI Ultimatum Pemprov DKI soal Anggaran Banjir Rp4,3 T: Jakarta Tetap Tenggelam!
Terpopuler
- Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Keluarga dengan Sensasi Alphard: Mulai Rp50 Juta, Bikin Naik Kelas
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 8 Juli: Raih Skin Senjata, Diamond, dan Katana
- Pemain 1,91 Meter Gagal Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Kini Bela Tim di Bawah Ranking FIFA Garuda
- 5 Jet Pump Terbaik untuk Sumur Bor, Kuat Sedot Air dari Kedalaman 40 Meter
Pilihan
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Juli 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Tahan Banting Terbaru Juli 2025, Desain Kuat Anti Rusak
-
Fenomena Magis Pacu Jalur, Tradisi Kuansing Riau Kini Viral lewat Aura Farming
-
Tarif Trump 32 Persen Buat Menteri Ekonomi Prabowo Kebakaran Jenggot
-
Berapa Gaji Yunus Nusi? Komisaris Angkasa Pura Rangkap Sekjen PSSI dan Wasekjen KONI
Terkini
-
Duh!Lisa Mariana Dipanggil Polda Jabar, Telusuri Dugaan Video Syur dengan Pria Bertato
-
Janji Tinggal Janji? Tumpukan Sampah di Pasar Sukanagara Cianjur Jadi Bukti
-
BSU 2025: BRI Permudah Akses Bantuan Sosial Lewat BRImo dan AgenBRILink
-
EIGER Junior Berikan 2.000 Tas Sekolah untuk Anak-Anak di Pelosok Indonesia
-
Kejari Gaspol Usut Korupsi BUMD Jabar: 23 Saksi Diperiksa, Aset Eks Dirut dan Aliran Dana Diselidiki