SuaraJabar.id - Koalisi Masyarakat Penutur Bahasa Sunda (KMPBS) menegaskan pentingnya penguatan penggunaaan bahasa Sunda dalam beragam sektor, termasuk dalam penamaan hotel, perumahan (perum) hingga objek-objek wisata.
Mereka mengkritisi pengusaha yang kerap memilih istilah asing, mengesampingkan bahasa Indonesia atau bahasa daerah, dalam penamaan lokasi tertentu. Ironisnya, itu cenderung terjadi di sektor pariwisata dan kebudayaan. Pemerintah pun dinilai seolah tak risau dengan kondisi tersebut.
Hal itu dikatakan perwakilan KMPBS, yang juga ketua Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBSS), Darpan, pada acara deklarasi penguatan bahasa Sunda dalam rangka Hari Bahasa Ibu Internasional di Perpustakaan Ajip Rosidi, Kota Bandung, Senin (21/2/2022).
"Libidonya tinggi dalam menggunakan bahasa asing untuk nama-nama perumahan, nama objek wisata atau hotel," katanya.
Baca Juga: Spanduk Arteria Dahlan Musuh Orang Sunda Masih Terpampang, DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Buka Suara
Ia mempertanyakan urgensi pemakaian istilah asing tersebut. Sepatutnya, kata Darfan, para pengusaha lebih mengutamakan bahasa Indonesia dan daerah.
Di sisi lain, Darpan mendesak pemerintah daerah tingkat provinsi maupun kabupaten/kota menjalankan fungsi kontrol lewat regulasi dalam rangka penguatan bahasa daerah, khususnya bahasa Sunda.
"Menuntut pemerintah tingkat provinsi atau kota/kabupaten menyusun kebijakan yang fokus untuk memelihara dan mengembangkan bahasa Sunda. Wajib mengontrol penggunaan bahasa-bahasa asing oleh pengusaha di bidang properti perhotelan atau tempat wisata," katanya.
Mantan Rektor Universitas Padjadjaran (Unpad), yang juga aktif di Pusat Digitalisasi dan Pengembangan Budaya Sunda, Ganjar Kurnia berpandangan, penggunaan istilah asing untuk nama tempat bukan hal sepele, tapi dapat dipandang sebagai salah satu bentuk pelemahan bahasa suku bangsa.
Menurutnya, toponimi merupakan unsur yang juga krusial dalam hal kebudayaan masyarakat. Nama tempat itu biasanya memuat aspek historis serta karakteristik wilayah masyarakat tersebut.
Baca Juga: Pelapor Arteria Dahlan di Kasus Bahasa Sunda Temui Penyidik, Sampaikan Temuan Baru
"Tidak jelas tujuannya untuk apa, untuk menarik orang asing? Atau memang untuk menarik orang Sunda sendiri datang ke tempat itu, dan merasa gaya kalau datang ke tempat wisata yang menggunakan bahasa asing? Kita sejatinya akan kehilangan ciri-ciri kekhasan kita. Toponimi itu berkaitan dengan sejarah dan karakteristik sebuah wilayah," katanya.
Berita Terkait
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
Marc Klok Sebut Duel Lawan Bali United Bak Laga Final, Bobotoh Jadi Penguat
-
Pesan Stefano Cugurra untuk Wasit Persib vs Bali United, Semoga Bisa Adil!
-
Tyronne del Pino Absen, 3 Pemain Ini Bisa Kacaukan Pertahanan Bali United
-
Tukang Parkir SMP Beri Pesan Menohok ke Dedi Mulyadi: Jangan Cuma Ingin Terpilih
Tag
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura