SuaraJabar.id - Kurangnya literasi digital membuat anak lebih rentan menjadi korban pelecehan seksual. Hal itu terbukti dari peningkatan kasus pelecehan seksual yang dialami anak di Kota Cimahi.
Berdasarkan data Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Cimahi, dari Januari hingga Februari 2022 sudah ada 17 anak yang menjadi korban pelecehan seksual.
Jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan kasus yang terdata sepanjang tahun 2021, yang hanya 13 anak.
"Sekarang sedang tinggi, pelecehan seksual di Cimahi meningkat ada sekitar 17 dari Januari sampai Februari," ungkap Kepala Bidang Pengaduan pada P2TP2A Kota Cimahi, Riswdawati saat dihubungi Suara.com pada Sabtu (26/2/2022).
Dikatakannya, rata-rata korban masuk duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama.
"Usianya rata-rata 5-11 tahun. Kebanyakan pelakunya orang dekat yang dikenal," sebut Risdawati.
Dirinya mengungkapkan, kasus pelecehan seksual yang terdata awal tahun ini rata-rata berhubungan dengan penggunaan gawai atau gadet.
Ia mencontohkan, ada anak yang berkenalan dengan seseorang lewat media sosial hingga kemudian terjadilah pertemuan hingga berujung pada pelecehan seksual.
Kemudian ada juga yang semula saling berkirim pesan atau gambar yang tidak pantas, hingga kemudian terjadilah pelecehan seksual.
Baca Juga: Pelecehan Seksual Anak Terjadi Lagi di Bekasi, Pelaku Bawa Korban ke WC Masjid
"Apalagi yang usianya 15 itu biasanya pengenalannta lewat gadget melalui aplikasi. Perlu ada pembinaan terkait penggunaan gadget. Kami sudah usulkan ke dinas," kata Risdawati.
Dikatakannya, sesuai tugas dan fungsi pihaknya melakukan pendampingan terhadap para korban. Dari mulai pendampingan secara psikolong hingga permasalahan hukum di kepolisian hingga ke pengadilan.
Untuk pencegahan di lingkungan keluarga, Risdawati menyarankan orang tua untuk mengetahui password atau kata kunci gawai anak.
Hal tersebut menurutnya sangat penting untuk mengontrol penggunaan gawai anak agar tidak terjadi hal negatif seperti pelecehan seksual.
"Jadi saya sarankan kalau mau ngasih handphone ke anak, syaratnya harus tau password. Itu penting sekali," imbuhnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Massa Peduli Perempuan Bersama Komnas PA Geruduk PN Malang dan Kejari Minta JE Terdakwa Pelecehan Seksual di SPI Ditahan
-
Alun-alun Kota Batu Dipenuhi Karangan Bunga, Berisi Ucapan Menuntut Penahanan Terdakwa Pelecehan Seksual
-
Ini Ciri-ciri Pelaku Pelecehan Seksual kepada Seorang Ibu Muda di Trotoar Kalimalang
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
-
Para Gubernur Tolak Mentah-mentah Rencana Pemotongan TKD Menkeu Purbaya
Terkini
-
Parkir Rp30 Ribu di Bandung Bikin Geram! Ini Kata Polisi..
-
Rakor Penanganan Masalah Pertanahan Karawang, BPN Paparkan Titik Konflik, Ini Strategi Barunya
-
Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
-
Universitas Indonesia Banding, Skandal Internal Kampus Terungkap?
-
Ratapan Ayah di Depan Puing-puing, Kisah Pilu Menanti Kabar Anak Tertimbun di Ponpes Al Khoziny