Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Senin, 07 Maret 2022 | 15:56 WIB
ILUSTRASI - Warga membawa minyak goreng saat operasi pasar di Polsek Tebet, Jakarta, Sabtu (5/3/2022). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJabar.id - Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan pihaknya melakukan operasi pasar bekerja sama dengan Disperindag Provinsi Jawa Barat dan Bulog Cabang Bandung.

Hal itu kata dia, dilakukan untuk merespon kelangkaan minyak goreng di Kota Bandung.

"Jadi, hari ini alhamdulillah kerja sama dengan Disperindag dengan Bulog Bandung yah sekarang ada 3 komoditas Operasi pasar. ada minyak goreng, gula putih dan beras," ujar Elly Wasliah, Senin (7/3/2022).

Elly menjelaskan, operasi pasar yang digelar selama 3 hari ini dilaksanakan di 4 kecamatan dengan pembatasan pembelian minyak goreng 2 liter, gula dua kilogram, serta beras yang tidak dibatasi atau sesuai kebutuhan warga.

"Operasi pasar hari ini di Gedebage, besok Bandung Kidul dan Buah Batu, Rabu di Cinambo. jadi minggu ini ada OP, ini bentuk upaya Pemkot Bandung bagaimana memenuhi kebutuhan pokok, beras, gula dan minyak yang susah didapat di mana-mana," lanjutnya.

Untuk mekanisme pembelian, lanjut Elly, operasi pasar kali ini masyarakat tidak bisa sembarangan datang ke Kecamatan. Pasalnya, warga yang bisa mendapat barang dari OP sudah mendapatkan kupon yang diberikan rukun warga (RW) setempat.

Selain itu, warga yang datang ke kecamatan dibagi jamnya per kelurahan. Cara ini dilakukan agar tidak ada penumpukan ketika warga datang membeli minyak, gula, dan beras.

"Jadi kupon ini sudah ada datannya dari kelurahan atas masukan data RW. Nah setiap RW memberikan ke warga yang memang sesuai dengan domisili. Kita harapkan yang datang ini datanya sesuai, walaupun tidak menutup kemungkinan masyarakat di luar domisili ini bisa beli juga," kata Elly.

Sementara itu, Pimpinan Perum Bulog Cabang Bandung Yuliani Alzam mengatakan, pihaknya sangat mendukung operasi pasar minyak goreng karena saat ini kondisi di lapangan warga sulit mendapatkanya baik di toko ritel maupun pasar tradisional.

Untuk mendukung kegiatan ini Bulog menyediakan paling sedikit 3.600 liter per kecamatan. Artinya ada 1.800 pak minyak goreng isi dua liter yang bisa dibeli warga.

Yuliani pun tak menampik jika stok minyak goreng di Gudang Bulog terbatas yang kemungkinan hanya bisa dimanfaatkan untuk OP di empat kecamatan saja. Dia berjanji akan mencari ketersedian minyak goreng ke distributor besar sehingga bisa dibeli kembali oleh masyarakat di Kota Bandung dan sekitarnya.

"Selagi kita melakukan operasi pasar, kita akan coba menambah stok lagi," kata dia.

Baca Juga: Viral Emak-emak Antre di Minimarket Pagi-pagi Demi Minyak Goreng, Warganet: Pada Minum Minyak Kali Ya?

Load More