SuaraJabar.id - Gunung Manik merupakan salah satu gunung yang berada di hamparan Kars Citatah di Desa Citatah, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Gunung tersebut sangat kental akan sejarah dan menyimpan misteri tentang sosok yang sedang bertapa namun hilang dalam pertapaannya. Gunung Manik memiliki tanda berupa sangkur atau pisau belati raksasa yang menancap di puncak gunung.
Keberadaan sangkur raksasa tersebut kerap dikaitkan dengan hal-hal mistis mistis. Bahkan, ada segelintir orang yang mengaitkan pisau belati itu dengan peristiwa bencana Tsunami Aceh tahun 2004. Kemudian, pada malam hari sangkur tersebut akan terlihat menyala.
Namun, cerita sebenarnya dibalik sangkur raksasa itu diungkap Ketua Forum Pemuda Citatah Asep Sulaeman. Ia menerangkan pisau belati setinggi 8 meter tersebut ternyata sebuah monumen yang dibuat oleh kesatuan Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus).
"Jadi sangkur atau belati ini dibangun oleh Pusdiklatpassus tahun 2004 saat pengibaran bendera raksasa," ungkap Asep kepada Suara.com, belum lama ini.
Sangkur raksasa di Gunung Manik itu terlihat jelas ketika berkendara di jalan nasional yang mengarah dari Padalarang menuju Cianjur ataupun sebaliknya. Pondasinya menggunkan sebuah style box yang merupakan peninggalan Belanda.
"Jadi di atas itu ada semacam style box peninggalan Belanda, ada tiga. Kayanya tempat persembunyian zaman dulu. Nah yang dipakai (pondasi) sangkur itu yang tengah," ungkap Asep.
Asep menjelaskan, dibangunnya belati di atas Gunung Manik tersebut bertujuan sebagai penanda bahwa gunung tersebut merupakan tempat latihan para prajurit TNI. Sejarah mencatat sejak tahun 1965 Gunung Manik sudah digunakan sebagai tempat latihan tentara RPKAD.
"Kenapa di gunung didirikan sangkur atau pisau? Ini menandakan daerah latihan Kopassus. Bukan asal membangun, menandakan ini daerah latihan," jelas Asep.
Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Meningkat, Penambang Pasir Diimbau Waspada Banjir Lahar
Dibalik sangkur raksasa yang menancap, Gunung Manik ternyata merupakan gunung keramat sejak dulu. Asal-usul gunung keramat hingga dinamakan Manik itupun didapat Asep dari salah seorang ahli waris.
Gunung Manik dulunya dijadikan sebagai tempat bertapa atau semedi oleh seorang ningkrat bernama Raden Rangga Manik. Namun, ningrat tersebut hilang ketika bertapa.
Sebelum menghilang, Raden Rangga Manik menuliskan sebuah wasiat yang berisi agar gunung tempatnya bertapa itu dikeramatkan.
"Beliau bikin wasiat kalau menghilang tolong keramatkan. Garis besarnya Raden Rangga Manik,
Saya menggali masalah ini dari ahli waris, saya cari tau beliau yang menceritakan kenapa dikeramatkan," ungkap Asep.
Selain digunakan sebagai tempat latihan prajuti TNI, tebing Gunung Manik juga ternyata kerap dijadikan komunitas seperti Mapala untuk latihan memanjat tebing. Ketinggian yang biasa dipakai latihan Mapala mencapai 48 meter.
Namun untuk memanjat di tebing di Gunung Manik tersebut tidak asal. Harus menempuh perizinan terlebih dahulu dari kesatuan TNI yang menaungi area teritorial tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Ada Apa? Dedi Mulyadi ke Ruang Kerja Kepala Kejari Purwakarta
-
Gaji Tambang Cuma Rp80 Ribu Sehari? Dedi Mulyadi Beri Kompensasi 9 Juta
-
Pertemukan 12 Negara, 4th IICF 2025 Pecahkan Rekor MURI untuk "Semarak Nandak Ondel-Ondel Betawi"
-
3 Nyawa Melayang di Pendopo Garut: Kasus Pernikahan Anak Gubernur Jabar Mandek?
-
Dedi Mulyadi Serukan Puasa APBD Tahun 2026, Ini Penyebabnya!