SuaraJabar.id - Harga jengkol di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Bandung Barat (KBB) meroket menjelang bulan suci Ramadhan tahun ini. Bahkan, harganya lebih mahal dibandingkan minyak goreng.
Seperti yang terpantau di Pasar Panorama Lembang, Bandung Barat pada Kamis (24/3/2022). Harga jengkol mencapai Rp 50 ribu per kilogram. Padahal normalnya pedagang menjual Rp 30 ribu per kilogram.
"Iya udah naik dari seminggu lalu. Biasanya saya jual Rp 30 ribu per kilogram, sekarang udah Rp 50 ribu per kilogram," ungkap Deni (25), salah seorang pedagang Pasar Panorama Lembang.
Deni tidak tahu percis meroketnya harga jengkol dalam sepekan terakhir. Hanya saja memang komoditas tersebut saat ini memang agak sulit didapat.
"Saya beli biasanya dari Pasar Caringin. Memang barangnya lagi susah," ucapnya.
Mahalnya harga jengkol dibandingkan dengan minyak goreng kemasan 2 liter maupun minyak goreng curah berdampak terhadap penjualannya. Sebelum naik, Deni bisa menjual jengkol hingga 1 kwintal per harinya.
"Sekarang paling sekitar 30 kilogram. Jengkol mahal, pembeli juga mikir mending beli minyak 2 liter," tandasnya.
Sementara itu harga minyak curah di Pasar Panorama Lembang mencapai Rp 18 ribu per kilogram atau di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Namun saat ini ketersediaannya menipis lantaran tidak adanya pasokan dari distributor maupun agen.
"Sekarang curah agak susah nyari, jadi kebalik, asalnya kan minyak kemasan yang susah sekarang malah curah yang jadi susah. Itu semenjak harga minyak kemasan naik," ujar Samsi (27), salah seorang pedagang.
Baca Juga: Harga Minyak Goreng Belum Beres, Sekarang Kedelai Mahal Berdampak ke Tempe
Dia menuturkan, pedagang kini hanya menerima stok 50 kilogram minyak curah. Sebaliknya, minyak goreng kemasan cukup melimpah di pasar tetapi harganya lebih mahal.
"Ya jadi kasian pedagang kecil, karena konsumen para pedagang makanan tidak sanggup membeli minyak goreng kemasan yang harganya jauh lebih mahal," ujarnya.
Sedangkan minyak goreng kemasan kini rata-rata dijual pedagang Rp 48 ribu per 2 liter tergantung merk. Harga tersebut sangat memberatkan masyarakat menjelang bulan suci Ramadan ini.
"Uang belanjaan harus dibagi-bagi buat membeli kebutuhan pokok lain, harga-harga di pasar kan sudah naik, gula dan lainnya. Sementara ini saya beralih menggunakan minyak goreng curah yang dibanderol lebih murah," kata Nia.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Daftar 9 Kasus yang Disebut Said Didu Mengarah ke Jokowi: dari Ijazah Palsu hingga Korupsi Pertamina
-
Prabowo Subianto Dipuji Setinggi Langit, Begini Kata Ramadhan Pohan
-
Patrick Kluivert Punya Rencana, Pelapis Ole Romeny Ada Banyak Kok
-
Zona 5 TPA Sarimukti Mulai Dioperasikan
-
Bukan Pencitraan! Mentan Beberkan Bukti Sikat Mafia Beras, 212 Merek Diserahkan ke Polisi
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
-
Braakk! Bus Persib Bandung Kecelakaan di Thailand, Pecahan Kaca Berserakan
Terkini
-
Gamelan Cirebon Bikin Profesor Amerika Jatuh Cinta: Terbuat dari Cinta!
-
Mengenang Warisan Abadi Tjetjep Muchtar Soleh, Bapak Pembangunan Pendidikan Cianjur
-
Tjetjep Muchtar Soleh, Mantan Bupati Cianjur yang Membangun dengan Hati Tutup Usia
-
Disindir Lewat Medsos, Pekerja Pariwisata Jabar Ancam Dedi Mulyadi Soal Study Tour
-
Viral Pembagian Bir di Pocari Sweat Run 2025, Pemkot Bandung Gercep: Komunitas Lari Dipanggil