Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 26 Maret 2022 | 05:00 WIB
ILUSTRASI - Penjual telur ayam di sebuah pasar tradisional di Kota Cimahi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Kenaikan sejumlah komoditas pangan di Kota Banjar jelang bulan suci Ramadhan dinilai masih dalam tahap wajar.

Berdasarkan survei yang dilakukan dinas terkait, kenaikan harga yang terjadi tidak terlalu signifikan.

“Sekarang harga komoditi lagi pada naik di mana-mana, terutama sayuran. Tapi tidak terlalu signifikan masih wajar,” kata Kadis KUKMP Kota Banjar Edi Herdianto, Jumat (25/3/2022).

Edi menjelaskan, kenaikan harga secara signifikan biasanya terjadi pada beberapa hari menjelang puasa atau munggahan.

Baca Juga: BI Kalbar: Stok Kebutuhan Pokok Saat Ramadhan Aman Namun Harga Sedikit Naik

Biasanya, katanya, harga naik signifikan mulai terjadi minggu depan saat meunggahan beberapa hari mendekati puasa.

Ia menyebut dalam satu tahun ada tiga kali momen yang membuat harga komoditas di Pasar Tradisional mengalami kenaikan.

“Satu tahun ada tiga momen, pertama Idul Fitri, Idul Adha, dan tahun baru. Momen tersebut biasanya harga kebutuhan memang naik, tapi masih wajar,” paparnya.

Selain itu, Edi menambahkan, faktor cuaca juga sangat berpengaruh terhadap kenaikan harga sayuran yang mudah membusuk.

Apalagi kondisi cuaca sangat berpengaruh terhadap sayuran, apalagi hujan yang rentan busuk. Namun selama stok barang masih tersedia meskipun ada kenaikan harga pasti ada yang membeli.

Baca Juga: Melihat Lebih Dekat Ritual Adat Unggahan Anak Putu Bonokeling Banyumas, Tanda Bulan Ramadhan Segera Datang

Sehingga menurutnya kenaikan harga masih dalam batas wajar dan pemerintah belum memiliki rencana untuk menggelar operasi pasar murah.

“Insya Allah nanti kita juga untuk rencana Idul Fitri akan ada gerakan operasi pasar untuk menstabilkan harga dengan berbagai macam komoditi, tapi untuk sementara ini belum,” pungkasnya.

Load More