Scroll untuk membaca artikel
Ari Syahril Ramadhan
Minggu, 03 April 2022 | 03:00 WIB
Kondisi bangunan rumah yang rusak diterjang angin puting beliung di Kelurahan Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Sabtu (2/4/2022). [ANTARA/HO-Kelurahan Kota Wetan]

SuaraJabar.id - Bencana angin puting beliung yang terjadi di Kabupaten Garut, Jawa barat pada Sabtu (2/4/2022) menyebabkan kerusakan pada bagian atap rumah warga, pabrik, dan juga merobohkan pohon.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut Satria Budi mengatakan, kerusakan akibat angin puting beliung tersebut terjadi di beberapa daerah di Garut.

"Ya, ada yang roboh akibat angin kencang di (kecamatan) Garut Kota, Tarogong Kaler, dan Banyuresmi," kata Satria Budi dikutip dari Antara.

Ia menuturkan angin kencang yang terjadi sekitar pukul 12.30 WIB itu melanda sejumlah daerah di Garut, dan menimbulkan kerusakan rumah, dan pohon tumbang.

Baca Juga: Angin Puting Beliung Rusak Puluhan Rumah Warga di Tulang Bawang Barat

Ia menyebutkan seperti di Garut Kota terdapat beberapa rumah warga rusak pada bagian atapnya, begitu juga dua bangunan pabrik rusak atapnya.

Selain di daerah itu, kata dia, ada juga pohon tumbang di Tarogong Kaler dan Banyuresmi akibat diterjang angin kencang.

"Di Garut Kota ada beberapa rumah rusak bagian atapnya, ada juga pohon roboh sekarang sudah diatasi. Dari kejadian itu tidak ada korban jiwa," katanya.

Ia menyampaikan jajaran BPBD Garut bersama petugas dari instansi lain sudah diterjunkan untuk mendata seluruh kerusakan, membantu warga, dan membersihkan puing-puing bangunan rumah warga.

"Bidang permukiman segera melakukan asesmen," kata Satria.

Baca Juga: Bupati Garut Minta Salat Tarawih Berjamaah Tak Terpusat di Satu Tempat

Lurah Kota Wetan, Kecamatan Garut Kota, Galih Mawariz menyampaikan sejumlah daerahnya terdampak bencana angin puting beliung yang menyebabkan 14 rumah rusak, 5 di antaranya rusak berat pada bagian atap.

Sejumlah warga, kata dia, ada yang harus dievakuasi ke madrasah karena rumahnya rusak tidak bisa ditempati.

"Ada yang tinggal dulu di madrasah karena rumahnya rusak. Dan kami sekarang sudah melakukan penanganan, menyalurkan bantuan dari Dinas Sosial," katanya.

Load More