SuaraJabar.id - Beberapa wilayah di selayan Kabupaten Cianjur, Jawa barat masuk kategori rawan bencana longsor karena masih tingginya curah hujan.
Untuk itu, BPBD Cianjur meminta warga yang akan mudik ke wilayah selatan Cianjur untuk ekstra hati-hati dan waspada saat melintas terutama di jalur rawan bencana longsor.
Sekretaris BPBD Cianjur, Rudi Wibowo mengatakan sejak satu bulan terakhir curah hujan di wilayah Cianjur masih tinggi dan hampir merata terjadi dari wilayah utara hingga selatan, meski tingkat kejadian bencana sedikit menurun.
"Memasuki musim mudik volume kendaraan mulai terlihat meningkat terutama menuju selatan Cianjur, sehingga kami mengimbau pengendara untuk ekstra waspada saat melintas jalur rawan bencana mulai dari Cibeber hingga Pagelaran," kata Rudi, Minggu (3/4/2022) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Daftar Jalur Mudik Rawan Longsor di Selatan Cianjur
Selama musim penghujan pihaknya menyiagakan seribuan relawan tangguh bencana (Retana) di masing-masing desa, untuk memantau situasi, melaporkan jika melihat tanda alam akan terjadi bencana serta segera mengevakuasi warga untuk menghindari korban jiwa saat bencana terjadi.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan jajaran Polsek, Koramil dan kecamatan untuk mengimbau warga terutama pemudik yang melintas di daerah rawan bencana untuk waspada dan lebih baik berhenti sambil istirahat ketika hujan turun deras, guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
"Sepanjang jalur selatan rawan terjadi longsor dan banjir, termasuk di Jalan Raya Sukanagara-Pagelaran yang tebingnya masih dalam tahap penanganan karena setiap hujan turun mengalami longsor. Alat berat kita siagakan di jalur tersebut, berkoordinasi dengan dinas PUPR," katanya.
Memasuki hari kedua puasa, tambah Rudi, curah hujan yang turun cukup tinggi dan merata hingga pantai selatan Cianjur, sedangkan volume kendaraan yang melintas di sepanjang jalur tersebut meningkat, sehingga pengendara terutama pemudik diimbau untuk berhati-hati dan waspada.
"Kalau hujan deras dengan intensitas lama, lebih baik menepi sambil istirahat," katanya.
Baca Juga: Enam Orang Tewas Dalam Kecelakaan Maut Minibus di Pantura Cirebon
Berita Terkait
-
Pramono-Rano Gelar Halal Bihalal di Hari Pertama Kerja, Antrean ASN hingga Kadis Mengular
-
Hari Pertama Kerja Pasca Lebaran, Gus Ipul Temukan 2 ASN Kemensos Bolos 3 Bulan Lebih
-
DLH DKI Klaim Kualitas Udara di Jakarta Membaik saat Libur Lebaran
-
Balik Kerja Setelah Libur Lebaran? Begini Cara Menyapa Rekan Kerja Biar Nggak Canggung
-
Libur Lebaran Usai, Jakarta Macet Lagi
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
- Rekaman Lisa Mariana Peras Ridwan Kamil Rp2,5 M Viral, Psikolog Beri Komentar Menohok
Pilihan
-
IHSG Terjun Bebas, Hanya 15 Saham di Zona Hijau Pasca Trading Halt
-
Tarif Impor Bikin IHSG Babak Belur, Bos BEI Siapkan Jurus Jitu Redam Kepanikan Investor
-
Harga Emas Antam Terpeleset Lagi Jadi Rp1.754.000/Gram
-
'Siiiu' Ala Zahaby Gholy, Ini Respon Cristiano Ronaldo Usai Selebrasinya Dijiplak
-
Hasil Akhir! Pesta Gol, Timnas Indonesia U-17 Lolos Piala Dunia
Terkini
-
Cari Titik Temu, Bupati Bogor Ajak Duduk Bersama Bahas Isu Viral Kades Minta THR
-
BRI Terapkan Prinsip ESG untuk Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi yang Bertanggung Jawab
-
BRI Berikan Tips Keamanan Digital: Waspada Kejahatan Siber Saat Idulfitri 1446 H
-
Program BRI Menanam Grow & Green: Meningkatkan Ekosistem dan Kapasitas Masyarakat Lokal
-
Dedi Mulyadi Skakmat PTPN: Kenapa Tanah Negara Disewakan, Perkebunannya Mana?