SuaraJabar.id - Pernah terjerumus ke dalam lingkaran setan, mantan pecandu narkoba bernama Deni Shober ini memutuskan untuk mengubah jalan hidupnya. Kini pria berusia 39 tahun itu merintis bisnis yang terbilang unik.
Mengkonsumsi hingga kecanduan narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya sangatlah tidak dibenarkan dan melawan hukum. Namun, orang yang terlanjur terjerumus menjadi penyalahguna narkotika berhak untuk mengubah hidupnya ke jalan yang lebih baik.
Seperti halnya yang dialami Deni Shober, pria asal Cihanjuang, Kota Cimahi. Ia adalah salah satu contoh pecandu narkotika yang sukses berhenti dan memilih berbisnis usai keluar dari lingkaran setan.
Terjerat Narkotika Sejak 1990-an
Baca Juga: Usai Salat Ied, Pemulung: Alhamdulillah Bisa Kumpulkan Koran Bekas Lagi
Deni mulai mengenal narkotika tahun 1990-an. Ia begitu ketagihan dengan barang terlarang tersebut sehingga sulit untuk melepaskan diri. Bapak empat anak itu benar-benar terjerumus.
Setelah belasan tahun terjebak, Deni akhirnya mulai berpikir untuk berhenti mengkonsumsi narkoba. Hingga akhirnya ia memutuskan untuk benar-benar berhenti dan keluar dari lingkaran tersebut pada tahun 2018.
"Alasannya sih niat, kapok sama kasian sama anak-anak," ucap Deni kepada Suara.com
Pria bertato itu memutuskan pergi ke Pulau Bali. Ia mengikuti pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan Lapas Kelas IIA Kerobokan, Bali sekitar 1,5 tahun. Kemudian ia mengikuti proses rehab selama 9 bulan di Lapas Narkotika Bangli, Bali.
Deni berusaha sekeras mungkin untuk benar-benar bisa lepas dari jeratan narkoba yang jadi 'kawan' jahatnya selama belasan tahun. Selama di tempat rehabilitasi, ide kreatif muncul ketika Deni melihat teman-temannya membuat sebuah kerajinan yang berbahan dasar koran bekas.
Baca Juga: Profil Herjunot Ali, Aktor Film Berbakat Pernah Jualan Koran Bekas
Ia pun lantas mempelajarinya, dengan harapan bisa bahkan mahir untuk membuatnya.
"Saya belajar waktu direhab. "Menurut saya ini peluang bisnis dan suatu seni yang bisa ada harganya," ujar Deni.
Setelah selesai menjalani rehabilitasi, Deni tak langsung pulang ke Kota Cimahi. Ia bekerja terlebih dahulu bekerja di sebuah workshop di Bali. Pada April 2021 Deni memutuskan pulang ke kampung istrinya di Kediri.
Di sana ia mulai memulai usaha kreatif dengan membuat kerajinan berbahan dasar kertas koran.
Untuk membuat kerajinan tersebut biasanya Deni menggunakan kertas koran retur. Ia membeli kertas koran retur dengan sistem kiloan.
Kertas koran tersebut dijadikan berbagai macam kerajinan seperti, dompet, miniatur kapal laut, kotak tisue, hingga miniatur harley. Kreativitas yang diciptakannya itu akhirnya diterima masyarakat.
"Waktu di Kediri saya merintis, tapi lumayan udah bisa kirim ke Singapura dan Australia," ucap Deni.
Sekitar setahun di Kediri, Deni memutuskan pindah dan memulai usahanya di Kota Cimahi awal tahun 2022 yang merupakan kota kelahirannya. Ia memiliki tempat workshop di Jalan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Harga jual kerajinan berbahan koran milik Deni dijual bervariasi. Dari mulai Rp 75 untuk tempat buah-buahan hingga harga tertinggi yakni miniatur sepeda motor dan pinisi yang dijualnya Rp 500-750 ribu per unit.
"Kalau yang pesan ada aja. Minggu ini ada dua miniatur sepeda motor sama empat tempat buah-buahan," ujarnya.
Alasan Memilih Koran dan Kendala yang Dialaminya
Deni menjelaskan pemilhan koran sebagai bahan utama kerajinan miliknya. Menurutnya, koran memiliki nilai seni yang cukup tinggi meskipun kekinian sulit dicari lantaran sudah termakan perkembangan teknologi.
Kelangkaan itulah yang menjadi kendala bagi Deni. Mencari pengepul koran bekas menurutnya untuk saat ini cukup sulit. Apalagi ia biasanya menggunakan koran dengan eksemplar yang sama.
Untuk membuat satu produk seperti dompet dan tas dibutuhkan minimal 100-150 lembar kertas koran.
"Menurut saya koran sekarang jadi bahan langka, dan barangnya agak sulit dicari. Kalau buatnya hanya butuh kesabaran dan ketelatenan," tandasnya.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Berita Terkait
-
Rekor! Spanyol Sita 13 Ton Kokain dalam Kargo Pisang dari Ekuador
-
Kronologis eks Pemain Timnas Indonesia Syakir Sulaiman Ditangkap Polisi Jadi Bandar Narkoba
-
Ungkap Jaringan Narkoba Internasional, 207 Kg Sabu dan 90 Ribu Ekstasi Disita
-
Polisi Tetapkan Pengemudi Truk Kontainer Ugal-ugalan di Tangerang Jadi Tersangka
-
Sikat Australia 3-1, Indonesia Tatap Babak Semifinal Piala AFF Futsal 2024
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
-
Meski Diupayakan, Menhub Tak Jamin Harga Tiket Pesawat Turun Jelang Nataru
-
Derbi Keturunan! Julian Oerip Cetak Gol Saat AZ Bantai Samuel Silalahi di UEFA Youth League
-
Tersangka Kasus Judol Bisa Kerja Padahal Tak Lulus Seleksi, SOP Komdigi Kini Diusut Polisi
-
Kondisi Sepak Bola NTT, Dapil Anita Jacoba Gah yang Kritik Naturalisasi Timnas Indonesia
Terkini
-
Kirim Uang ke Luar Negeri? Ada Hadiah Menarik dari BRImo
-
Sokong Ekonomi Kerakyatan, Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.105,70 triliun Hingga Akhir Triwulan III 2024
-
Jambore Nasional Tim Elang Relawan BRI Siapkan Penanganan Tanggap Darurat
-
Pengen Daftar BRI UMKM EXPO (RT) 2025, Ikuti Langkah-langkah Berikut!
-
Laba BRI Tembus Rp45,36 Triliun, UMKM Jadi Kunci Pertumbuhan